Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/09/2021, 18:45 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Untuk jalur pendakian yang singkat dan minim rintangan, Friedman menyebut sepatu trail running atau sneaker bisa menjadi pilihan.

Akan tetapi, kita memerlukan sepatu hiking yang lebih kuat ketika menghadapi trek pendakian yang sulit.

"Jika seseorang akan melakukan perjalanan jarak jauh atau di medan teknis, saya pikir sepatu bot mungkin lebih tepat," tutur Friedman.

"Saya tidak membayangkan ada orang yang mendaki ke base camp Everest dengan menggunakan sneaker."

2. Bobot sepatu

Sepatu bot yang berukuran lebih besar dan tampak lebih kokoh juga cenderung lebih berat, sehingga sepatu seperti itu akan menguras tenaga saat melangkah.

Baca juga: Onitsuka Tiger Rilis Sepatu Gunung Berbahan Gore-Tex

Journal of Occupational and Environmental Hygiene menyatakan, peningkatan bobot sepatu dapat meningkatkan kebutuhan akan oksigen, produksi karbon dioksida, serta detak jantung.

"Satu hal yang telah diverifikasi adalah setiap 100 gram berat pada kaki meningkatkan konsumsi oksigen kita," kata Friedman.

"Menurunkan bobot pada kaki akan membuat perbedaan."

3. Fleksibilitas

Sepatu hiking konvensional umumnya memiliki bahan yang kaku. Meski dapat menahan kaki dari medan berbatu, sepatu hiking seperti ini juga bisa membuat kita tidak nyaman.

"Rekomendasi saya kepada pasien adalah sepatu harus nyaman saat kita mencobanya," ujar Friedman.

Menurut dia, kita bisa melakukan pendakian singkat sebagai latihan untuk menguji kenyamanan kaki saat memakai sepatu hiking.

"Ada otot-otot kecil di kaki, dan itu akan menguat dan meningkat," ungkap dia.

"Tapi berikan kesempatan agar sepatu dapat menyesuaikan diri dengan medan yang akan dilalui ditambah beban ekstra yang kita bawa."

Beberapa orang memilih sepatu hiking berukuran besar dengan harapan mendapatkan lebih banyak dukungan di bagian pergelangan kaki.

Tetapi Friedman menegaskan, bukti terkait akan hal itu masih sangat kurang. "Pergelangan kaki saya terkilir karena memakai sepatu bot yang kuat," ungkap Friedman.

Baca juga: Sepatu Gunung dari Adidas Consortium, Seperti Apa?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com