Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/09/2021, 18:45 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mendaki gunung adalah aktivitas yang menyenangkan, di mana kita dapat berolahraga sekaligus menikmati pemandangan alam.

Apalagi, ketika tiba di puncak gunung dan melihat keindahan terbenamnya matahari, semua rasa lelah selama pendakian terbayar.

Namun jangan lupa, kita membutuhkan persiapan khusus saat mendaki gunung. Bukan hanya persiapan fisik, melainkan juga peralatan yang wajib dibawa ketika pendakian.

Dari sekian banyak peralatan mendaki gunung, salah satu yang harus dipikirkan dengan baik adalah sepatu hiking atau sepatu gunung.

Baca juga: Louis Vuitton Bikin Sepatu Hiking dan Sun Hat, Berapa Harganya?

Apabila kita salah memilih, sepatu hiking justru dapat menghambat pendakian, bahkan membuat kaki kita terluka.

Lantas bagaimana menemukan sepatu hiking yang tepat sesuai perjalanan kita?

Para ahli merekomendasikan kita agar memiliki beberapa sepatu hiking untuk digunakan dalam momen berbeda.

"Banyak orang mendaki Appalachian Trail dan mengikuti ultramaraton yang memakai sepatu trail running, bukan sepatu bot."

Demikian penjelasan Howard E Friedman, DPM, ahli penyakit kaki di Good Samaritan Hospital di Suffern, New York, Amerika Serikat.

"Saran saya, cari sepatu yang memiliki kemampuan traksi untuk pendakian yang ingin kita lakukan, tetapi memiliki bobot seringan mungkin."

Baca juga: Lebih Simpel, Sepatu Gunung Salomon XT-Wings 2 ADV

Berikut ini beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam memilih sepatu hiking yang cocok.

1. Memiliki sistem pendukung (support)

Jika jalur pendakian terbilang jauh dan kita membawa beban berat di punggung, kita membutuhkan dukungan ekstra dari sepatu yang dipakai.

Carilah sepatu hiking yang besar, atau beberapa jenis sepatu atletik dengan bantalan dan penyangga tumit untuk menahan kaki ketika menghadapi trek yang berat.

"Saya hanya memakai sepatu hiking jika saya membawa beban di punggung," kata Kate Van Waes, direktur eksekutif American Hiking Society.

"Saat ini saya sering mendaki hanya dengan menggunakan sepatu trail running jika saya sedang mendaki gunung."

Untuk jalur pendakian yang singkat dan minim rintangan, Friedman menyebut sepatu trail running atau sneaker bisa menjadi pilihan.

Akan tetapi, kita memerlukan sepatu hiking yang lebih kuat ketika menghadapi trek pendakian yang sulit.

"Jika seseorang akan melakukan perjalanan jarak jauh atau di medan teknis, saya pikir sepatu bot mungkin lebih tepat," tutur Friedman.

"Saya tidak membayangkan ada orang yang mendaki ke base camp Everest dengan menggunakan sneaker."

2. Bobot sepatu

Sepatu bot yang berukuran lebih besar dan tampak lebih kokoh juga cenderung lebih berat, sehingga sepatu seperti itu akan menguras tenaga saat melangkah.

Baca juga: Onitsuka Tiger Rilis Sepatu Gunung Berbahan Gore-Tex

Journal of Occupational and Environmental Hygiene menyatakan, peningkatan bobot sepatu dapat meningkatkan kebutuhan akan oksigen, produksi karbon dioksida, serta detak jantung.

"Satu hal yang telah diverifikasi adalah setiap 100 gram berat pada kaki meningkatkan konsumsi oksigen kita," kata Friedman.

"Menurunkan bobot pada kaki akan membuat perbedaan."

3. Fleksibilitas

Sepatu hiking konvensional umumnya memiliki bahan yang kaku. Meski dapat menahan kaki dari medan berbatu, sepatu hiking seperti ini juga bisa membuat kita tidak nyaman.

"Rekomendasi saya kepada pasien adalah sepatu harus nyaman saat kita mencobanya," ujar Friedman.

Menurut dia, kita bisa melakukan pendakian singkat sebagai latihan untuk menguji kenyamanan kaki saat memakai sepatu hiking.

"Ada otot-otot kecil di kaki, dan itu akan menguat dan meningkat," ungkap dia.

"Tapi berikan kesempatan agar sepatu dapat menyesuaikan diri dengan medan yang akan dilalui ditambah beban ekstra yang kita bawa."

Beberapa orang memilih sepatu hiking berukuran besar dengan harapan mendapatkan lebih banyak dukungan di bagian pergelangan kaki.

Tetapi Friedman menegaskan, bukti terkait akan hal itu masih sangat kurang. "Pergelangan kaki saya terkilir karena memakai sepatu bot yang kuat," ungkap Friedman.

Baca juga: Sepatu Gunung dari Adidas Consortium, Seperti Apa?

"Kita cenderung tidak mengalami keseleo di pergelangan kaki jika menggunakan alas kaki yang membuat kaki lebih dekat dengan tanah, di mana kaki mampu merespons medan dengan lebih baik."

"Sepatu yang lebih ringan akan meningkatkan kesadaran kita akan gerakan diri dan posisi tubuh," lanjut dia.

4. Traksi

Satu atribut yang penting pada sepatu hiking adalah traksi. Traksi yang baik membantu sepatu mencengkeram tanah lebih baik dan mengurangi risiko tergelincir dan terluka.

Kemampuan traksi yang baik akan terasa jika kita melintasi medan yang basah, berbatu, dan memiliki banyak akar.

Terlebih lagi, jika kita berada di tanjakan yang curam dan membawa beban berat, sepatu hiking dengan kemampuan traksi yang baik sangat diperlukan.

Sepatu bot hiking rata-rata menawarkan traksi yang baik. Namun kemampuan ini juga bisa ditemukan pada sepatu trail running yang lebih fleksibel dan berbobot lebih ringan.

"Sepatu trail running pada dasarnya adalah sepatu kets dengan sol yang lebih kokoh disertai daya cengkeram yang lebih besar," ungkap dia.

Baca juga: Dua Sepatu Gunung Nike ACG Terbaru yang Perlu Dijajal

"Bagian tapak sepatu didesain khusus untuk meningkatkan traksi pada akar dan bebatuan."

5. Memudahkan udara masuk (breathability)

Terkadang kita bingung harus memilih sepatu hiking yang memiliki fitur breathability (memudahkan udara masuk ke bagian dalam sepatu) atau waterproof (anti air).

Kemungkinan kita lebih menyukai sepatu hiking yang tahan air, agar air tidak akan masuk ke dalam sepatu ketika kita mendaki di tengah hujan atau menyeberangi sungai.

Tetapi ketahuilah, sepatu gunung dengan fitur waterproof dapat menyebabkan kondisi kaki sulit mengering akibat keringat, atau air yang masuk dari bagian atas sepatu.

Hal ini berpotensi meningkatkan risiko lecet di kaki. "Saya jarang merekomendasikan alas kaki tahan air untuk hiking," kata Friedman.

"Jika kaki kita basah karena keringat atau air yang masuk, cairan itu tidak bisa keluar."

Baca juga: Memilih Sepatu Gunung yang Nyaman untuk Pendakian

Ia menganjurkan kita memakai sepatu hiking yang berbobot ringan dan memiliki fitur breathability.

"Lepas sepatu selama beristirahat di tengah pendakian untuk membiarkan udara mengalir, dan pakai kaus kaki berbahan wol, bukan katun."

"Air akan menguap lebih cepat jika menggunakan kaus kaki wol," papar dia.

"Namun jika kita menggunakan sepatu anti air, kaki kita akan tetap basah, terlepas dari apa pun jenis kaus kaki yang kita gunakan."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com