Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infeksi Gigi Berlubang Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Kompas.com - 24/09/2021, 14:49 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masalah gigi berlubang bisa timbul karena kebiasaan malas menyikat gigi atau hanya sikat gigi sekali dalam sehari.

Selain dapat membuat gigi terasa tidak nyaman, gigi berlubang ternyata juga dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan yang kronis, salah satunya penyakit jantung. Karena itu, segera tambal gigi berlubang.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam the Journal of Dental Research pada tahun 2016  menyebutkan bahwa orang yang memiliki permasalahan gigi berlubang parah berisiko terkena penyakit jantung hingga tiga kali lebih tinggi.

Hal tersebut juga diakui oleh Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Drg R. M. Sri Hananto Seno, SpBM (K), dalam konferensi pers Peluncuran Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2021, Kamis (23/9/2021).

Ia menjelaskan, gigi berlubang bisa menjadi sarang berkumpulnya kuman dan bakteri yang bisa menyebabkan infeksi.

Baca juga: Hati-hati, Gigi Berlubang Saat Hamil Bisa Picu Keguguran

"Infeksi yang dibiarkan dapat membuat kuman yang ganas dari lubang gigi masuk ke sirkulasi darah kita dan menyerang organ-organ tubuh yang berkaitan dengan aliran darah seperti jantung," terang Seno.

"Tak hanya jantung saja, kuman tersebut juga bisa merusak otak, menyebabkan meningitis, menginfeksi sinus, ginjal, dan organ lainnya," sambung dia.

Ditambahkan oleh pakar kardiologi, Dr BRM Ario Soeryo Kuncoro, SpJP(K), FIHA, FAsCC, gangguan pada jantung yang sering berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut adalah endokarditis.

Kondisi seperti ini terjadi ketika kuman masuk ke aliran darah sehingga memicu peradangan dan kerusakan pada katup jantung dan menyebabkan kebocoran.

Baca juga: Waspadai, 6 Gangguan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Perokok

"Kumpulan kuman yang menempel pada jaringan yang luka akan meningkatkan risiko infeksi lanjut dan stroke, sehingga diperlukan penanganan segera dan operasi katup, bahkan penggantian katup jantung," ungkapnya.

Ario menambahkan, endokarditis diperkirakan terjadi pada tiga hingga sembilan kasus dari 100.000 orang setiap tahunnya. Perbandingan antara pria dan wanita lebih dari 2:1.

"Artinya, proporsi pria terkena endokarditis lebih besar daripada wanita yang mungkin disebabkan karena kebiasaan menyikat gigi," terangnya.

Endokarditis ini juga dapat membuat komplikasi pada organ-organ lain di tubuh kita dan tingkat kematiannya mencapai 15-30 persen.

Adapun gejala utama yang paling sering dirasakan yakni demam berkepanjangan (bisa berminggu-minggu hingga berbulan-bulan) dengan suhu yang tidak terlalu tinggi.

Baca juga: Mana Lebih Baik, Sikat Gigi Sebelum atau Sesudah Sarapan?

"Pada orang-orang yang pernah menjalani operasi katup jantung buatan, mereka sangat rentan terkena endokarditis. Jadi, harus selalu menjaga kesehatan gigi dan mulut," jelasnya.

Meski demikian, endokarditis sangat bisa dicegah dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut, serta rutin memeriksakan gigi ke dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com