Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Coolsculpting, Metode Pembekuan Lemak yang Dijalani Linda Evangelista

Kompas.com - 25/09/2021, 15:33 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Coolsculpting adalah istilah yang dipakai untuk merujuk terapi pembekuan lemak di bagian tubuh tertentu.

Metode ini kini sedang ramai dibicarakan setelah supermodel Linda Evangelista mengaku menjadi korban malpraktiknya. Akibatnya, fisiknya mengalami perubahan yang membuatnya tak lagi dikenali.

Coolsculpting, yang mulai dilegalkan di Amerika Serikat sejak tahun 2010, dikenal dengan nama cryolipolysis dalam dunia medis.

Metode ini bekerja dengan cara mendinginkan lemak tubuh kita sampai pada suhu yang menghancurkan. Dalam prosesnya, kulit dan jaringan lainnya tidak terpengaruh sama sekali atau bahkan terluka.

Umumnya metode ini dipakai untuk menghilangkah lemak membandel di area yang sulit dijangkau bahkan dengan diet ketat dan olahraga. Misalnya saja lemak pipi, leher, perut dan paha.

Baca juga: Supermodel Ini Alami Komplikasi Setelah Terapi Pembekuan Lemak

Coolsculpting adalah prosedur kosmetik yang bersifat non-invasif, artinya tidak melibatkan pembedahan, pemotongan, atau anestesi. Efek sampingnya diklaim lebih kecil dibandingkan sedot lemak.

Oleh sebab itu, prosedur ini dinilai amat oleh sebagian besar orang meskipun tetap ada risiko yang potensial.

Ilustrasi coolsculptingSHUTTERSTOCK Ilustrasi coolsculpting

Apa yang dimaksud dengan coolsculpting?

Coolsculpting adalah metode penghilangan lemak yang cukup populer karena diangggap mudah. Sejumlah klinik kecantikan di Indonesia juga telah menyediakan layanan ini untuk para kliennya.

CoolSculpting atau cryolipolysis dilakukan dengan memanfaatkan suhu beku guna memecah sel-sel lemak pada area tubuh yang diinginkan. Hal ini aman bagi kulit maupun jaringan tubuh lainnya karena suhu dingin hanya berdampak buruk pada lemak.

Selama prosedur, dokter kecantikan akan menyedot kulit di atas area jaringan lemak ke dalam aplikator yang mendinginkan sel-sel lemak. Suhu dingin membuat area tersebut mati rasa sehingga kita mungkin merasakan sensasi dingin yang cukup ekstrem.

Baca juga: 3 Cara Melangsingkan Badan Tanpa Mengundang Penyakit

Tidak butuh waktu lama untuk melakukan metode ini, hanya perlu penanganan selama sekitar satu jam. Selain itu, coolsculpting juga tidak memerlukan waktu pemulihan karena tubuh tidak mengalam kerusakan apapun.

Paling parah, kita hanya akan merasakan sedikit rasa pegal atau nyeri di area tubuh tersebut, mirip ketika habis berolahraga intent atau mengalami cedera otot.

Meski demikian, hasilnya juga tidak tampak dalam sekejap dan membutuhkan waktu untuk memberikan perubahan bagi tubuh kita.

Dikutip dari Medical News Today, mungkin diperlukan waktu sekitar 4-6 bulan agar sel-sel lemak hilang dari tubuh. Setelah itu, lemak di area tersebut akan berkurang hingga 20 persen dan kita akan menjadi lebih ramping.

Praktik ini dipercaya memberikan dampak permanen karena sel-sel lemak sudah sepenuhnya hancur. Meski demikian, belum banyak bukti ilmiah yang memastikan bahwa coolsculpting memberikan efek jangka panjang.

Harus dipahami pula, coolsculpting tidak akan mencegah tubuh membentuk sel-sel lemak baru. Karena itulah, orang yang sudah menjalani metode ini harus menjalani pola hidup sehat untuk mempertahankan penampilannya.

Baca juga: Sit Up Bukan Latihan Efektif untuk Membakar Lemak Perut

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com