Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/09/2021, 09:59 WIB
Intan Pitaloka,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Mencuci handuk dengan benar tidak hanya membantu menjaganya tetap bersih dan bebas bau, tetapi juga akan memperpanjang umur handuk, sehingga kita tidak perlu terburu-buru beli yang baru lagi.

Selain itu, cara mencuci yang benar pun dapat menjaganya tetap dalam kondisi prima alih-alih membiarkannya menjadi compang-camping, kusut, dan menyebabkan gatal seiring bertambahnya usia.

Selain mencuci dengan benar, Philip Tierno, PhD, profesor klinis patologi dan mikrobiologi di NYU Grossman School of Medicine, dan Chuck Gerba, PhD, profesor mikrobiologi di University of Arizona menyarankan untuk mencucinya setiap dua hingga tiga hari.

Handuk yang terlalu lama tidak dicuci akan membuat bakteri menumpuk di handuk kita, membuatnya kotor, berbau, dan berbahaya bagi kesehatan.

"Jika kita rentan terhadap jerawat, kita mungkin perlu mencuci handuk setiap kali menggunakannya, daripada menunggu satu atau dua hari di antara waktu mencuci," kata Tierno.

Pasalnya, saat kita mengelap kulit, terutama saat pori-pori terbuka, bakteri dari handuk bisa masuk ke kulit dan menyebabkan jerawat.

Baca juga: Waktu Ideal Mencuci Handuk Mandi, Habis Dipakai Berapa Kali?

Mengapa penting untuk mencuci handuk secara teratur?

Selain membuat handuk kita menjadi segar dan bersih, para ahli mengatakan mencucinya secara teratur sangatlah penting karena beberapa alasan.

1. Mengurangi pertumbuhan dan penumpukan bakteri

Ketika mencuci, kita memang menghilangkan beberapa bakteri. Tetapi beberapa bakteri akan menempel di handuk saat kita menggunakannya. Begitu bakteri itu ada di sana, mereka akan mulai berkembang biak.

"Bakteri terus menumpuk saat kita menggunakan handuk lagi hari demi hari," kata Gerba.

Faktanya, sebuah penelitian menemukan bahwa handuk tangan bekas memiliki 1.000 kali lebih banyak bakteri coliform daripada yang baru dibeli.

2. Mengurangi risiko infeksi dan jerawat

“Saat kita menggosokkan handuk dengan kuat, ini sama saja kita menggaruk kulit,” kata Gerba.

Pori kecil di permukaan kulit kita akan memberi jalan masuk kepada bakteri ke dalam tubuh kita, yang dapat menyebabkan jerawat atau, lebih buruk lagi, infeksi.

3. Mengurangi bau apek

Ketika bakteri menumpuk di handuk kita, itu bisa menyebabkan munculnya bau apek atau berjamur.

4. Membuat handuk mengembang dan menyerap

Handuk yang baru dicuci bekerja lebih baik dalam menyerap cairan yang, tentu saja, merupakan fungsi utama handuk, karena serat handuk memiliki lebih banyak udara di antara keduanya dan tidak kusut. 

Baca juga: Jangan Jorok, Malas Cuci Handuk Ancam Kesehatan

Cara mencuci handuk

Ilustrasi handuk, mencuci handuk. SHUTTERSTOCK/MARYNA PLESHKUN Ilustrasi handuk, mencuci handuk.
Pertama, kita sebaiknya menggunakan sabun cuci yang paling cocok. Selanjutnya, ikuti langkah-langkah ini untuk cara mencuci handuk dengan cara yang benar:

  • Pisahkan handuk dari cucian kita lainnya, atau cuci secara terpisah. Pisahkan juga handuk berwarna dan handuk putih untuk menghindari kelunturan.
  • Tambahkan sekitar setengah jumlah deterjen dibanding biasanya, serta pemutih non-klorin (jika diperlukan). Beberapa orang tidak menggunakan pelembut kain, karena ini bisa mengurangi penyerapan pada handuk.
  • Cuci handuk putih dengan air panas dan handuk berwarna dalam air hangat, gunakan siklus pemutaran mesin cucui yang biasa untuk keduanya.
  • Setelahnya, keluarkan handuk dari mesin cuci dan kibaskan masing-masing sebelum memasukkannya ke dalam pengering. Ini dapat mengendurkan loop kain dan membantu handung mengering dan mengembang.
  • Keringkan dengan pegaturan sedang sampai kering, karena kelembaban yang tersisa dapat menyebabkan jamur. Lalu, berlebihan mengeringkan dapat merusak serat kain seiring waktu.
  • Keluarkan handuk dari pengering segera dan kibaskan lagi untuk memastikan bulu halus sebelum digantung, dijemur, atau pun disimpan.

Jika kita mencuci handuk microfiber, prosesnya memang akan sedikit berbeda. Pastikan untuk mengikuti aturan khususnya sehingga dapat lama bertahan.

Baca juga: Serba-serbi Mencuci dan Merawat Handuk

Tips lain dalam mencuci handuk

Kiat-kiat berikut ini akan membantu kita menghindari membuat kesalahan umum dalam perawatan handuk.

1. Cuci handuk secara terpisah

Jika memungkinkan, jangan campurkan handuk bersama pakaian biasa. Ini membantu memperpanjang umur handuk dengan mengurangi risiko benang tertarik atau tersangkut pada kancing atau ritsleting.

2. Cuci handuk baru sebelum digunakan

Handuk sering dilapisi dengan silikon untuk membuat kain terlihat dan terasa nyaman saat berada di toko.

Namun, pelapis ini dapat membuat handuk kita kurang menyerap, itulah sebabnya mencucinya terlebih dahulu adalah ide yang baik.

3. Keringkan handuk

"Membiarkan handuk kita mengering sepenuhnya akan mengurangi pertumbuhan bakteri," menurut Tierno.

Alih-alih melipatnya, biarkan terbuka dan gantungkan pada jemuran khusus handuk. Semakin banyak area permukaan yang terkena udara, semakin baik keringnya.

4. Keluarkan handuk dari pengering segera

Rahasia handuk agar empuk dan lembut adalah tidak membiarkannya terlalu lama di pengering. Serat akan memiliki lebih banyak bulu dan udara di antaranya jika kita membiarkannya.

5. Keringkan handuk dengan pengaturan pengeringan kecil

Seiring waktu, panas yang tinggi dapat merusak serat handuk dan mengurangi masa pakainya (rata-rata satu hingga dua tahun).

Mencuci handuk dengan cuka

Jika handuk kita yang baru dicuci berbau apek, cuka bisa menjadi solusinya.

Cukup tambahkan 1/2 hingga 1 cangkir cuka putih ke dalam siklus pembilasan handuk. Ini akan membantu menghilangkan bau pada handuk dan menghilangkan penumpukan deterjen yang dapat mempengaruhi daya serapnya.

Baca juga: Tips Mencuci Handuk yang Keras Jadi Kembali Lembut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com