Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Kisahnya Gaya Militer Memengaruhi Cara Kita Berpakaian?

Kompas.com - 27/09/2021, 08:33 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gaya militer memberikan pengaruh besar bagi dunia fesyen pria sejak dahulu kala.

Tanpa kita sadari, banyak dari gaya berpakaian kita saat ini berasal dari dunia militer, meniru apa yang dipakai para serdadu zaman dulu.

Salah satu item yang berasal dari dunia militer, tanpa kita duga, adalah dasi. Dan ini adalah kerjaan Louis XIV, Raja Perancis.

Sekitar abad ke-17, di masa perang 30 tahun di Perancis (Thirty Years War), Raja Louis XIV merekrut prajurit Kroasia.

Para tentara bayaran ini memakai potongan kain dengan motif menarik di bagian leher sebagai tanda persaudaraan di antara mereka.

Potongan kain tersebut menginspirasi Raja Louis XIV untuk menjadikan item itu sebagai aksesori bagi dirinya yang gemar tampil flamboyan. Dari sinilah, cravat--atau yang kini lebih dikenal dengan sebutan dasi--lahir.

Sekarang jika kita melihat lemari pakaian kita, hanya sedikit item sipil yang "leluhurnya" tidak melewati kamp militer terlebih dahulu.

Baca juga: 8 Jam Tangan yang Terinspirasi Dunia Militer

Ilustrasi pria mengenakan celana khakishutterstock Ilustrasi pria mengenakan celana khaki
Busana gaya militer ini mudah diadopsi karena praktis, fungsional, kuat, tahan lama, dan terlihat keren juga. Tak heran gaya militer berpindah dari medan tempur ke jalanan dan perkantoran.

Coba tengok koleksi pakaianmu, adakah yang berwarna khaki?

Ya, salah satu gaya militer yang juga diadopsi ke dunia fesyen adalah khaki, warna yang menyerupai krem, tetapi lebih light daripada warna coklat.

Mengutip laman Heddels.com, khaki merupakan kata serapan dari bahasa Urdu yang berarti "warna tanah".

Warna tersebut kali pertama diterapkan oleh unit khusus British Indian Army, Corps of Guides di tahun 1846.

Ketika itu, unit khusus yang dipimpin Henry Lumsden ini berada di bawah komando Inggris untuk bertempur di dekat perbatasan kota Peshawar, Pakistan.

Perlu diketahui, sebelum warna khaki muncul, seragam British Indian Army adalah seragam wol dengan warna merah yang terlalu mencolok, sehingga tidak praktis untuk digunakan dalam pertempuran.

Satu cerita menyebutkan, seorang perwira Inggris di Corp of Guides memperhatikan prajurit India yang hanya memakai pakaian berbahan katun dan melapisi pakaian itu dengan tanah dan teh untuk menyamarkan diri.

Cara yang dilakukan prajurit India tersebut lalu diikuti oleh prajurit Corp of Guides lainnya.

Dua tahun kemudian, tepatnya di tahun 1848, seragam berwarna khaki resmi dipakai British Indian Army.

Sedangkan celana chino yang menjadi salah satu item andalan kaum adam juga berasal dari gaya militer.

Model celana longgar buatan China ini (itu sebabnya dinamai Chino) digunakan oleh tentara Amerika selama pertempuran Spanyol-Amerika yang terjadi pada 25 April hingga 12 Agustus 1898 di Filipina.

Baca juga: Celana Kargo Kembali Jadi Tren Fashion Pria

Ilustrasi pria mengenakan jaket camo atau lorengshutterstock Ilustrasi pria mengenakan jaket camo atau loreng
Lain halnya dengan trench coat. Busana mewah yang sering dipamerkan dalam peragaan mode ini awalnya dirancang oleh Aquascutum dan Burberry bagi perwira dengan pangkat tinggi untuk melindungi mereka dari lumpur.

Seperti diketahui, pada Perang Dunia I, para tentara biasa menggali parit (trench) untuk berlindung. Parit-parit itu menjadi berlumpur ketika hujan datang. Maka para perwira melindungi diri mereka dengan trench coat.

Hingga saat ini bagian-bagian trench coat masih seperti potongan aslinya walau kita sudah tidak memerlukannya lagi. Misalnya penutup di bagian dada yang sebenarnya berguna untuk melindungi pemakai dari hentakan senapan saat ia menembak.

Sementara itu, suit jacket atau setelan jas yang biasa kita kenakan saat menghadiri acara formal merupakan turunan dari seragam kavaleri yang bernama frock coat.

Frock coat sendiri umumnya memiliki bagian bawah yang mengembang atau berpotongan lebar karena pemakainya adalah tentara berkuda.

Sedangkan sabuk juga berasal dari seragam perwira kavaleri Prusia abad ke-19.

Lalu item sehari-hari seperti t-shirt atau kaus berbahan katun pun pada dasarnya pernah dijadikan seragam resmi US Army.

Baca juga: Aturan Memakai Jaket Kulit untuk Tampil Lebih Keren

Ilustrasi pria mengenakan jaket kulitshutterstock Ilustrasi pria mengenakan jaket kulit
Masih banyak item fesyen yang terpengaruh dari dunia militer, mulai dari blazer, bomber jacket atau jaket penerbang, peacoat atau jas pelaut, kacamata penerbang (aviator sunglasses), kardigan, hingga rok dan balaclava (penutup kepala kain yang banyak digunakan pengendara motor).

Belum lagi berbagai jenis sepatu boots, celana kargo, hingga beragam topi, banyak yang tidak lepas dari akar militer.

Faktanya, jika tidak berasal dari dunia olahraga, hampir semua pakaian pria klasik berasal dari angkatan darat, angkatan laut, atau angkatan udara.

Bahkan sebagaian busana yang berasal dari olahraga, kemungkinan asalnya dari militer, seperti jaket bisbol juga terinspirasi dari jaket tempur musim dingin US Army di Perang Dunia II.

Memang ada juga pakaian militer yang terinspirasi dari busana sipil. Kita ambil contoh duffle coat atau mantel wol yang dirancang penjual pakaian eceran John Partridge di tahun 1890.

Duffle coat buatan Partridge digunakan oleh perwira British Army, Bernard Law Montgomery dalam Perang Dunia II, yang akhirnya diikuti oleh perwira British Army lain.

Maskulin dan berfungsi baik

Ilustrasi pria dengan celana militershutterstock Ilustrasi pria dengan celana militer
Mungkin tidak terlalu mengejutkan bahwa banyak pakaian pria terinspirasi dari busana militer. Pada dasarnya pria menyukai pola dasar maskulin, dan apa yang lebih macho daripada seorang prajurit?

Selain itu adanya detail militer, tanda pangkat, saku ekstra, sentuhan kamuflase membuat busana jenis ini tren di hampir semua musim.

Tetapi pengaruh militer sebenarnya muncul karena satu alasan yang sederhana dan utama: pakaian militer berfungsi dengan baik, dan telah terbukti di medan yang paling sulit.

Hal ini tidak lepas dari riset dan pengembangan yang dilakukan banyak negara. Anggaran untuk pengembangan seragam militer AS misalnya, bahkan melebihi dana merek desainer mana pun. Tidak mengherankan bila hasilnya dapat diandalkan.

Ilustrasi wanita mengenakan gaya militershutterstock Ilustrasi wanita mengenakan gaya militer
Militer juga memiliki akses terhadap bahan paling kuat, tercanggih, atau paling fungsional. Mereka juga memikirkan ukuran dan penempatan saku yang ideal, hingga cara memperkuat bagian yang rentan rusak.

Masuk akal kemudian bahwa desain militer banyak diadopsi karena terjangkau, mudah disesuaikan dan berfungsi baik.

Dan itu adalah sesuatu yang cenderung dikagumi pria. Kepraktisan dan kegunaannya membuat barang-barang itu keren.

Seperti gadget, motor, mobil, atau jam tangan, busana bergaya militer membuat pria merasa lebih jantan.

Dan berbicara tentang busana, secara tidak sadar, kebanyakan dari kita berpakaian seperti serdadu saat ini. Benar kan?

Baca juga: Ikon BAPE pada Jaket Bomber Alpha Industries, Seperti Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com