BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Bumble

Bosan dan Kesepian Saat Pandemi? Yuk Coba Lakukan 3 Hal Ini

Kompas.com - 27/09/2021, 14:55 WIB
Hisnudita Hagiworo,
Sheila Respati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 mengharuskan masyarakat untuk membatasi berbagai aktivitas di luar rumah. Berbagai kebijakan pun dikeluarkan pemerintah untuk menekan angka penyebaran kasus Covid-19.

Tak hanya di Indonesia, hampir seluruh dunia merasakan dampak pandemi Covid-19 dalam satu tahun terakhir. Hingga kini, virus corona masih menjadi ancaman bagi masyarakat.

Kondisi yang memaksa untuk terus-menerus berada di rumah akan membuat bosan. Apalagi bagi mereka yang belum memiliki pasangan dan tinggal sendiri. Mereka tidak dapat bertemu orang secara langsung dan tidak memiliki orang yang diajak berbicara. Perasaan itu akan meningkatkan beban pikiran dan stres.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh sebuah situs jurnal terbuka, Frontiers terhadap 1.871 responden di 63 negara, seseorang dengan status lajang memiliki kecenderungan mengalami tingkat stres lebih tinggi selama masa pandemi Covid-19. Bahkan, para lajang mengambil porsi hingga 57,1 persen dalam kelompok dengan risiko stres tinggi.

Bagaimanapun, stres akibat kesepian sebaiknya dikelola dengan baik. Seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (6/5/2020), jika seseorang menyangkal stres dengan merasa dirinya baik-baik saja, justru akan berbahaya bagi kesehatan.

Baca juga: Survei: Mayoritas Masyarakat Indonesia Alami Rasa Kesepian

Berbagai cara dapat dilakukan untuk mengelola stres. Salah satunya dengan menjaga komunikasi dengan orang lain.

Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan sesamanya untuk saling membantu dan terhubung untuk melakukan sesuatu. Manusia juga membutuhkan teman untuk berbicara dan bertukar pikiran. Tak sekadar itu, teman juga membantu seseorang dalam mengatasi kesepian.

Tak melulu harus dengan pasangan, Anda tetap bisa menjalin komunikasi selama masa pandemi dengan tiga cara berikut.

Waktunya kembali menjalin komunikasi dengan keluarga

Jika selama ini Anda sudah menjalin komunikasi dengan keluarga inti, sekarang saatnya menanyakan kabar ke anggota keluarga besar. Misalnya, paman yang berada di kota lain atau adik dari nenek yang ada di pulau seberang.

Selain menanyakan kabar, Anda bisa membicarakan hal-hal yang membuat mereka bahagia, seperti hobi atau musik favoritnya. Ingatkan mereka untuk tetap menjaga kesehatan dengan makan teratur dan mengonsumsi vitamin.

Bila ingin lebih seru, Anda bisa berkomunikasi dengan sepupu yang seumuran. Setelah berkomunikasi dengan mereka secara personal lewat pesan singkat, Anda bisa mengundang mereka sepupu untuk mengobrol lewat video conference.

Baca juga: Sejak Kehadiran Smartphone, Rasa Kesepian Remaja Meningkat

Untuk mempererat hubungan, Anda juga bisa mengirimkan bingkisan berupa makanan ke rumah mereka. Selain mendapat teman ngobrol, Anda juga bisa berbagi kebahagiaan dengan keluarga besar.

Kontak kembali teman semasa kecil

Media sosial memudahkan kita untuk mengontak siapa saja, bahkan orang-orang yang sudah tidak berkomunikasi dengan Anda dalam waktu yang lama. Teman semasa kecil, contohnya.
Jejaring pertemanan yang ada di media sosial membuat Anda dapat menemukan kembali sahabat bermain waktu duduk di bangku sekolah.

Mulailah menyapanya melalui media sosial. Jika ingin mempererat hubungan, Anda bisa menelponnya. Tak perlu malu jika tujuan Anda untuk mempererat silaturahmi.

Pada awalnya mungkin akan terasa canggung karena sudah lama tidak mengobrol. Namun, seiring dengan percakapan berlangsung, memori lama akan mulai kembali dan Anda akan menemukan kembali pertemanan lamamu.

Temukan teman baru melalui daring

Kecanggihan teknologi benar-benar memudahkan hidup penggunanya. Kini, tidak hanya barang dan makanan yang bisa didapatkan secara daring, tetapi juga teman baru dan pasangan.

Baca juga: 4 Cara Memberi Dukungan pada Remaja Saat Kesepian di Masa Pandemi

Berbekal ponsel dan internet, Anda bisa mencari teman sebanyak-banyaknya lewat media sosial. Teman dari teman Anda atau teman dengan minat yang sama bisa ditemukan melalui platform tersebut. Tujuannya, agar Anda tidak kesepian.

Selain media sosial, Anda juga bisa memanfaatkan aplikasi kencan untuk menemukan teman baru. Bahkan, jika beruntung, Anda yang masih lajang dapat menemukan pasangan melalui aplikasi tersebut.

Diberitakan Kompas.com, Sabtu (17/7/2021), hasil survei yang dilakukan aplikasi kencan Bumble di Inggris, Amerika Serikat, Irlandia, Kanada dan Australia mendapati lebih dari 46 persen orang di aplikasi tersebut berencana memiliki hubungan yang serius setelah kesepian selama masa lockdown.

Meski demikian, banyak juga di antara mereka masih ragu menggunakan aplikasi kencan online karena kejahatan pada platform tersebut marak terjadi. Contoh kasusnya adalah pelecehan seksual, catfishing, dan pencurian identitas.

Untuk menghindari kejahatan tersebut, Anda harus berhati-hati dalam memilih aplikasi kencan. Pilih aplikasi yang memiliki sistem atau fitur keamanan yang berfungsi dengan baik.

Baca juga: Waspada Penipuan pada Aplikasi Kencan, Ini Imbauan dari Kominfo

Selanjutnya, Anda harus membaca kebijakan privasi dengan seksama. Pastikan kebijakan privasi menjamin data yang diberikan ke aplikasi tidak disalahgunakan oleh pihak lain.

Jika Anda sudah menyetujui kebijakan yang ada dan merasa yakin dengan aplikasi tersebut, kini saatnya menemukan teman atau pasangan secara daring.

Meski demikian, Anda tidak disarankan untuk melakukan komunikasi di luar aplikasi dalam fase awal perkenalan. Hal tersebut dilakukan supaya privasi Anda tetap terjaga.

Jika penasaran dengan teman baru dan ingin membuktikan bahwa foto dan orang yang sedang mengobrol dengan Anda adalah orang yang sama, Anda dapat melakukan panggilan video.

Untuk mengakomodasi hal ini, pastikan aplikasi yang dipakai memiliki fitur panggilan video seperti yang disediakan aplikasi kencan online, Bumble.

Bumble merupakan aplikasi kencan online yang memberikan keistimewaan untuk wanita. Berbeda dengan aplikasi kencan lain, di Bumble, hanya wanita yang dapat mengajak berkenalan terlebih dahulu.

Baca juga: Cari Jodoh Saat Pandemi? Ini Tips Tetap Aman di Aplikasi Kencan

Dengan demikian, wanita memiliki kuasa untuk memilih dengan siapa ia akan berkenalan dan mengobrol.

Bumble juga memiliki fitur Profile Prompts yang memungkinkan pengguna untuk memverifikasi profil secara real-time. Hal tersebut disediakan untuk memastikan bahwa pengguna berbicara dengan orang yang sebenarnya.

Melalui aplikasi ini, Anda dapat menemukan seseorang yang memiliki hobi dan minat yang sama. Berkat kehadiran fitur Question Game, Anda juga dapat menjawab pertanyaan yang ada dan mengenal satu sama lain dengan lebih baik dan seru.

Untuk menjaga keamanan, Anda bisa langsung melaporkan akun yang melakukan perbuatan tidak pantas pada fitur Block and Report. Dengan demikian, tim customer support Bumble akan segera memblokir akun tersebut.

Selain itu, Bumble memiliki fitur Private Detector yang berfungsi menyaring foto yang tidak pantas. Dengan menggunakan teknologi artificial intelligence (AI), akan mengaburkan gambar atau foto yang tidak pantas secara otomatis.

Pada aplikasi Bumble, Anda akan diberikan peringatan mengenai foto yang akan diterima sebelum membuka gambar.

Untuk memulai perjalanan Anda menemukan teman atau koneksi baru lewat Bumble, silakan klik tautan ini.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com