Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal dan Mencegah Rabies pada Hewan Peliharaan

Kompas.com - 28/09/2021, 08:30 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rabies adalah penyakit infeksi virus yang menyerang sistem saraf pusat hewan mamalia.

Seseorang dapat tertular penyakit rabies dari hewan yang terinfeksi virus tersebut, kata dokter hewan Aulia Jasmine Maharani.

Ia mengatakan hal itu dalam acara bertajuk "Pentingnya Vaksin Rabies untuk Anjing Kesayangan Kamu" yang diadakan virtual Senin (27/9/2021).

Acara ini adalah bagian dari program "Vaksinasi Rabies Gratis" yang diadakan SmartHeart (PT Perfect Companion Indonesia), bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Kota Jakarta Barat.

"Data menunjukkan lebih dari 95 persen kasus rabies pada manusia disebabkan oleh gigitan anjing, dan lebih dari 40 persen kasus rabies terjadi pada anak."

"Kasus rabies pada anak banyak ditemukan, karena anak paling sering berinteraksi dengan hewan peliharaan, khususnya anjing," tambah dia.

Kendati kerap disebut "penyakit anjing gila", faktanya rabies juga dapat ditularkan dari hewan mamalia lain.

Aulia menerangkan, semua hewan mamalia --terutama hewan berdarah panas-- dapat tertular maupun menularkan rabies, seperti kelelawar, anjing, rakun, sigung, dan kucing.

Namun, beberapa hewan memiliki risiko yang lebih rendah untuk terkena penyakit ini.

"Hewan seperti kelinci, tikus, dan tupai tidak berarti aman dari rabies, tetapi kasus rabies jarang terjadi pada hewan-hewan tersebut," ujarnya.

"Selain itu hewan berdarah dingin seperti ular, burung, serangga, dan kura-kura jarang terkena rabies."

Gejala rabies pada hewan peliharaan

Rabies pada hewan peliharaan, kata Aulia, dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Rabies tenang

Anjing dan hewan lain yang mengalami rabies tenang akan menunjukkan tanda-tanda berikut:

  • Mengeluarkan air liur berlebihan atau hipersalivasi
  • Suara hewan menjadi parau
  • Kelumpuhan di bagian wajah dan rahang bawah
  • Lumpuh, kejang, dan mati

2. Rabies ganas

Jika hewan peliharaan mengalami rabies ganas, maka akan tampak tanda-tanda seperti:

  • Hewan menjadi lebih galak, hiperaktif, dan gelisah
  • Bersembunyi di tempat yang gelap dan dingin
  • Sensitif terhadap suara dan cahaya
  • Nafsu makan berkurang
  • Memakan benda asing (kayu, batu, dll)
  • Lumpuh, kejang, dan akhirnya mati

Gejala rabies pada manusia

Manusia yang tertular penyakit rabies dari hewan peliharaan akan menunjukkan gejala klinis yang mencakup:

  • Batuk dan kesulitan bernapas
  • Keringat berlebih
  • Mengeluarkan air liur berlebihan
  • Takut terhadap air, cahaya, dan udara
  • Kejang-kejang
  • Kelumpuhan yang berujung pada kematian

"Manusia yang digigit anjing rabies belum tentu akan tertular penyakit rabies," papar Aulia.

Namun ia mengingatkan individu yang tergigit anjing yang tertular rabies harus segera mendapat pertolongan medis.

"Penyakit ini bisa berakibat fatal setelah timbul gejala klinis dan dapat berakibat kematian," ungkapnya.

Dalam kasus manusia tergigit anjing yang rabies, Aulia menganjurkan untuk mencuci bagian yang terkena gigitan anjing dengan air sabun atau deterjen di bawah air mengalir sekitar 10 sampai 15 menit.

"Jangan lupa luka diberi antiseptik seperti iodin atau alkohol 70 persen. Setelah itu periksakan ke puskesmas atau rumah sakit."

Pencegahan rabies

Rabies merupakan penyakit yang sangat mematikan, tetapi dapat dicegah, menurut Aulia.

"Satu-satunya pencegahan rabies yang efektif adalah vaksinasi," katanya.

"Bukan hanya anjing atau hewan peliharaan saja yang harus menjalani vaksinasi, manusia yang sering kontak dengan hewan pembawa rabies juga harus melakukan vaksinasi."

Sebelum pemilik hewan membawa hewan peliharaan untuk vaksinasi rabies, Aulia menjelaskan beberapa syarat yang harus dipenuhi:

  • Hewan berada dalam kondisi sehat
  • Hewan memiliki nafsu makan yang baik
  • Tidak ada demam
  • Umur hewan sesuai syarat minimal vaksin (lebih dari delapan minggu)
  • Sudah melalui masa adaptasi dengan pemilik hewan selama 7-14 hari
  • Tidak batuk, pilek, atau bersin
  • Tidak mengalami diare atau muntah
  • Tidak memiliki masalah kulit
  • Tidak infeksi
  • Tidak cacingan

"Setelah divaksinasi, hewan peliharaan tidak boleh dimandikan dalam waktu satu minggu," terang Aulia.

Baca juga: Punya Hewan Peliharaan Bikin Kita Sadar Pentingnya Merawat Diri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com