Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/09/2021, 10:14 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Dalam tren kecantikan ala Asia saat ini, mungkin K-beauty atau kecantikan ala Korea-lah yang masih mendominasi.

Namun baru-baru ini, J-beauty alias kecantikan ala Jepang perlahan mulai mengejar posisi K-beauty, dengan menawarkan tema minimalis.

Tak hanya itu, J-beauty pun menawarkan teknologi maju yang dipengaruhi tradisi kecantikan kuno Jepang.

Tema minimalis itu yang membuat posisi K-beauty terancam. Sebab, K-beauty identik dengan prosedur 10-steps alias 10 tahap rutinitas perawatan kulit yang berlapis dan panjang.

Baca juga: 10 Urutan Skincare ala Korea untuk Dapatkan Wajah Glowing

Panjangnya proses perawatan tadi membuat tak semua orang sempat dan mampu melakukannya.

Pandemi Covid-19 pun diduga menjadi penyebab makin tergesernya era K-Beauty yang sebelumnya menguasai dunia kecantikan.

Pasalnya, seperti sudah disebutkan di atas, K-beauty identik dengan pendekatan layering yang melibatkan 10 tahap rutinitas kecantikan.

Sementara, di era krisis kesehatan ini, pendekatan minimalis, otentik, dan alami dipandang lebih menarik.

Memang, K-beauty juga memiliki metode “skip-care” yang bertujuan untuk mengurangi rutinitas perawatan kulit penuh dengan “membuang” beberapa produk yang kurang bermanfaat.

Atau sebaliknya, K-beauty menggunakan beberapa produk multifungsi.

Kendati demikian, J-Beauty dipandang tetap menjadi pilihan yang lebih baik untuk menjawab kekhawatiran atas masalah kesehatan yang dialami mayoritas warga dunia saat ini.

Tentu, J-beauty tumbuh dan paling populer di negara asalnya, di negeri matahari terbit.

Baca juga: 10 Brand Fashion Kesukaan Selebritas Korea

Menurut GlobalData, pada 2025, pasar kosmetik J-beauty diperkirakan berkembang dari 521,9 miliar yen pada 2020, menjadi 554,6 miliar yen pada 2025.

Tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 1,2 persen selama periode lima tahun tersebut.

“Konsumen Jepang sangat sadar akan kesehatan, yang juga tercermin dalam pembelian produk kecantikan mereka."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com