Itulah mengapa potensi manfaat vitamin D dalam mencegah infeksi menjadi perhatian khusus selama pandemi Covid-19.
Ahli hematologi, onkologi, dan ahli gizi dari Yale Medicine, Barry Boyd, MD, RDN kemudian merujuk pada analisis BMJ di 2017 dari 25 uji coba kontrol acak yang membandingkan suplemen vitamin D dengan plasebo.
Uji coba tersebut menemukan bahwa vitamin D dapat mengurangi risiko infeksi saluran pernapasan akut melalui suplementasi vitamin D harian atau mingguan, terutama pada individu yang kekurangan vitamin D.
Baca juga: 3 Suplemen Penting untuk Jaga Daya Tahan Tubuh di Masa Pandemi
Karena membantu tubuh kita menyerap kalsium, manfaat vitamin D juga termasuk mendukung kesehatan mulut, serta menurunkan risiko kerusakan gigi dan penyakit gusi.
Sebuah tinjauan tahun 2011 di The Journal of the Tennessee Dental Association mencatat adanya hipotesis yang muncul mengenai manfaat vitamin D terhadap kesehatan mulut. Ini dikarenakan efeknya pada metabolisme tulang dan kemampuan untuk berperan sebagai agen anti-inflamasi dan merangsang peptida anti-mikroba.
Meski penelitian ini masih sedikit, namun setidaknya memberikan gambaran tentang potensi manfaat vitamin D secara lebih luas.
Baca juga: 6 Kiat Mencegah Gigi Berlubang, Apa Saja?
Salah satu studi tersebut diterbitkan pada 2006 dalam jurnal Diabetes Care dan menemukan bahwa meskipun vitamin D tidak secara efektif menurunkan risiko kelebihan gula dalam darah, asupan gabungan sebanyak lebih dari 1.200 mg kalsium dan lebih dari 800 IU vitamin D dapat secara efektif menurunkan risiko diabetes tipe 2.
Baca juga: 4 Manfaat Jalan Kaki untuk Penderita Diabetes
Menurut penulis ulasan, bahkan kekurangan vitamin D jangka pendek sekalipun dapat secara langsung meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan kerusakan organ.
Para peneliti menambahkan, karena korelasi yang tinggi antara vitamin D dan hipertensi, terapi suplementasi vitamin D mungkin bisa menjadi wawasan baru dalam pengobatan hipertensi.
Baca juga: Kenali Gejala-gejala Hipertensi
Satu studi tahun 2009 yang dipublikasikan di British Journal of Nutrition meneliti ara wanita yang kelebihan berat badan atau obesitas dengan kadar kalsium rendah.
Di antara partisipan tersebut, mereka yang mengonsumsi kalsium dosis harian dan vitamin D lebih berhasil menurunkan berat badan daripada mereka yang mengonsumsi suplemen plasebo. Ini diduga karena efek menekan napsu makan dari kombinasi kalsium dan vitamin D.
Baca juga: 11 Cara Ampuh Menurunkan Berat Badan Tanpa Olahraga