KOMPAS.com - Sebagian besar dari kita pasti pernah mengalami fase bulan madu dalam sebuah hubungan percintaan.
Fase honeymoon ini merupakan masa di mana hubungan kita dengan pasangan sedang manis-manisnya dan semua hal terlihat baik-baik saja.
Pasangan juga tak jarang menghujani kita dengan perhatian, pesan yang manis, dan kencan yang sangat romantis, serta berkesan.
Tetapi, pastikan itu tidak terlalu berlebihan karena bisa jadi perlakuan tersebut hanya manipulasi yang membawa kita pada fenomena "love bombing" yang berbahaya.
Baca juga: 7 Tanda Kita Berada pada Hubungan Benci tapi Cinta
Mengenal fenomena love bombing
Love bombing merupakan fenomena ketika pasangan sering membombardir kita dengan perhatian.
"Saat itulah seorang individu mengidealkan pasangannya dan menyerangnya dalam cinta dan kasih sayang yang semua tampak begitu baik," kata psikolog Jessica January Behr, PsyD.
Sementara itu, psikolog klinis Carla Marie Manly mengungkapkan bahwa love bombing adalah taktik yang membanjiri pasangan baru dengan perhatian, pujian, dan sering kali janji palsu.
"Misalnya, kita dibayari liburan dengan pasangan meskipun belum mengenal satu sama lain dengan baik atau membombardir kita dengan begitu banyak pesan, bahkan telepon yang membuat kita merasa kewalahan," terangnya.
Baca juga: 7 Tanda Kita Mengendalikan Pasangan dan Cara Menghentikannya
Jenis perilaku ini juga sering dikaitkan dengan narsisme, gangguan klinis di mana seseorang memiliki minat yang berlebihan dan meningkat pada dirinya sendiri atau penampilannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.