Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Batik Print" Sebenarnya Bukan Batik, Ini Alasannya

Kompas.com - 30/09/2021, 15:30 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Umumnya, orang-orang menganggap bahwa batik itu terdiri dari tiga jenis, yaitu batik tulis, batik cap, dan batik print.

Padahal, “batik print” itu sebenarnya bukan batik lho. Mengapa demikian?

Pertama-tama, mari lihat definisi batik. Menurut UNESCO, batik adalah teknik perintangan warna menggunakan lilin panas (malam) untuk membentuk motif tertentu.

Batik bukanlah pola melainkan proses. Orang-orang Jawa seringkali menyebut batik sebagai rangkaian dari dua kata, yaitu amba yang berarti menggambar atau menulis, dan tik, dari kata titik. Hambatik atau ambatik lalu diartikan sebagai menggambar titik-titik.

Artinya, jika bukan digambar langsung menggunakan lilin yang dikenal dengan sebutan malam, maka bukan batik.

Prosesnya pun panjang dan rumit, serta membutuhkan kesabaran dan ketelitian tingkat tinggi.

Sementara itu, kain “batik” print tidak melaluinya. Itu hanyalah kain yang memiliki corak dan motif yang biasa kita temui pada kain batik asli.

Kain-kain itu tidak dibuat dengan menggambar, menitik, atau memberi warna dengan menutupi bagian yang tidak ingin diwarnai dengan lilin, melainkan dicetak menggunakan mesin.

Baca juga: Batik Tulis, Cap, dan Print, Bagaimana Membedakannya?

Kalau begitu, apa saja yang termasuk batik?

Nah, menurut teknik pembuatannya, yang termasuk batik adalah:

Batik tulis

Batik tulis adalah kain yang dihias dengan pola dan corak batik menggunakan tangan, biasanya menggunakan canting dan pembuatannya lebih lama.

Ini adalah teknik yang memerlukan ketekunan, sehingga harga kain yang dihasilkan umumnya lebih mahal.

Ilustrasi batik tulis Ilustrasi batik tulis
Batik cap

Batik cap adalah teknik yang muncul setelah perang dunia ke-2, saat membatik tak hanya dilakukan oleh wanita dan mulai melibatkan pria. Pada teknik ini, kain-kain dihiasi corak batik yang dibentuk dengan cap.

Proses pembuatan batik jenis ini lebih cepat dan hasilnya berupa pola-pola yang berulang.

Baca juga: Membedakan Batik Tulis dan Cetak Lewat Bau Kain hingga Corak

Batik kombinasi

Seperti namanya, batik kombinasi merupakan perpaduan dua metode membatik, yaitu tulis dan cap.

Jadi, biasanya pola utamanya akan dibuat menggunakan cap, sementara detail dan isinya (isen-isen) dibuat dengan teknik tulis.

Batik lukis

Batik lukis adalah proses pembuatan batik yang relatif baru, dan memadukan antara batik tulis atau cap dengan pewarnaan langsung pada bagian-bagian tertentu.

Jadi, jika menemukan batik dengan warna-warna beragam di bagian tertentu, misalnya pada motif bunga, kemungkinan besar batik itu dibuat dengan teknik lukis atau colet.

Sebab, jika menggunakan terlalu banyak warna saat membantik dengan metode tulis, pengerjaannya pun akan lebih lama karena harus menutup motif berulang-ulang setiap kali akan memberi warna baru. Karena itulah beberapa pengrajin menggunakan cara colet untuk bagian-bagian tertentu.

Baca juga: Agar Tak Kena Tipu Saat Beli Batik Tulis

Batik yang dihasilkan dari semua metode di atas tentu tidak akan sempurna. Pasti ada saja perbedaan motif atau besar kecilnya garis dan titik, terutama pada batik tulis.

Ketidaksempurnaan kain batik asli juga disebabkan oleh lubernya lilin atau malam. Pada batik tulis, titik di bagian awal dan akhir pola pun lebih besar, karena membatik dengan canting akan menggunakan tekanan yang lebih besar pada awal dan akhir pola, serta membuat goresan lebih tegas.

Motif batik tulis juga jauh lebih luwes jika dibandingkan dengan motif batik cap dan kain print. Hal ini disebabkan tidak adanya pengulangan pada motifnya.

Lalu, bagian belakang kain batik akan menunjukkan sisa-sisa pengerjaan, berupa warna yang tembus dan lainnya.

Nah, berbanding terbalik dengan batik asli, kain print bermotif batik dibuat dengan mesin, sehingga menghasilkan motif yang sempurna dan tentu saja di bagian belakang kainnya tidak akan ada bekas warna alias mulus.

Dari segi harga pun jauh berbeda. Batik, terutama batik tulis, dijual dengan harga yang cukup tinggi, bahkan, bisa mencapai ratusan juta. Sementara itu, kain print bermotif batik dijual dengan harga lebih murah karena merupakan cetak mesin.

Namun, karena harga murah itulah banyak yang tergiur dengan kain print. Apalagi, sepintas kain batik asli dan kain print terlihat sama, sehingga tidak akan ada yang curiga.

Baca juga: Batik Apakah yang Anda Kenakan Hari Ini?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com