KOMPAS.com - Keterbatasan fisik tidak menjadi halangan bagi seseorang untuk berkarya.
Setidaknya, filosofi itulah yang dianut pria asal Andorra bernama David Aguilar.
Sejak lahir, pria ini menyandang sindrom Polandia, sebuah penyakit bawaan yang membuat otot dada di sebelah kanan tidak berkembang.
Dengan hanya memiliki satu pergelangan tangan kiri, David merasa gugup karena dirinya berbeda dari anak-anak lain di usia sebayanya.
Akan tetapi, keterbatasan itu tak membuatnya kehilangan kepercayaan diri. Ia justru memiliki mimpi besar.
"Saya ingin melihat diri saya di cermin seperti saya melihat orang lain, memiliki dua tangan," tuturnya.
David mulai merancang lengan prostetik sejak usia sembilan tahun. Ia membuat lengan palsu tersebut dari bahan yang unik, yakni balok (brick) Lego.
"Lego adalah mainan pertama saya saat masih kecil, rasanya kita bisa menciptakan banyak hal. Hanya imajinasi yang membatasi kita," ungkap pria itu.
Impian David terhadap lengan buatan dari balok Lego itu mengantarkan dirinya menempuh pendidikan bioteknologi di Universitat Internacional de Catalunya, Spanyol.
Ketika memasuki usia 18 tahun, David menciptakan lengan palsu pertama bernama "MK-1" yang dibuat dari balok mainan set helikopter Lego Technic (#9396).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.