Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tips Membesarkan Anak yang Bahagia agar Sukses dalam Hidup

Kompas.com - 01/10/2021, 14:45 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memberikan anak-anak masa kecil yang sehat dan bahagia dapat menyiapkan mereka untuk kehidupan yang lebih sukses di masa depan.

Namun, tak sedikit orangtua yang bertanya-tanya, bagaimana tepatnya kita dapat membesarkan anak-anak yang bahagia di dunia saat ini?

Sebab, membesarkan anak-anak yang bahagia bukan tentang memberi mereka kesenangan atau kepuasan sesaat.

Anak-anak yang bahagia memiliki keahlian yang memungkinkan mereka menikmati kebahagiaan jangka panjang dalam hidup.

Mereka juga mampu melewatkan kepuasan instan dalam upaya mencapai tujuan mereka.

Baca juga: 5 Tips Sederhana agar Hidup Lebih Bahagia

Nah, untuk membantu anak-anak mengembangkan keterampilan itu, simak tujuh tips membesarkan anak-anak yang bahagia agar sukses dalam hidup, seperti berikut ini.

1. Dorong untuk bermain di luar ruangan

Jangan pernah meremehkan kekuatan bermain di luar ruangan. Berlari di rerumputan, memanjat pohon, duduk di ayunan, dan menggali tanah baik untuk anak-anak.

Studi menunjukkan aroma yang berhubungan dengan alam seperti pohon, rumput yang dipotong, dan bunga-bunga dapat meningkatkan mood anak.

Jadi, kita dapat mendorong anak untuk membaca buku di luar atau mengerjakan pekerjaan rumahnya di teras hanya untuk memberinya kebahagiaan.

Bermain di luar ruangan juga dapat meningkatkan keterampilan sosial pada anak.

Sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam Journal of Science and Medicine in Sport menemukan bahwa anak-anak yang meningkatkan waktu bermain di luar mampu meningkatkan empati, keterlibatan, dan pengendalian diri sebagai keterampilan sosial yang penting.

Satu studi juga menemukan bahwa anak-anak dengan keterampilan sosial yang lebih baik, dua kali lebih mungkin untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dan lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami penyalahgunaan zat, obesitas, dan kekerasan.

Oleh karena itu, jadikan bermain di luar sebagai kebiasaan anak sehari-hari.

Bahkan ketika cuaca tidak sempurna, dorong mereka untuk mengendarai sepeda, bermain dengan anak-anak tetangga, dan berlarian di alam terbuka.

Baca juga: Anak yang Dibebaskan Bermain di Luar Tumbuh Lebih Percaya Diri

2. Batasi screen time

Anak kita mungkin sering bersikeras bahwa bermain video game berjam-jam membuatnya bahagia.

Tetapi, terlalu banyak screen time atau waktu layar ternyata berdampak buruk bagi kesejahteraan psikologis anak.

Sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam jurnal Emotion menemukan bahwa remaja yang menghabiskan lebih sedikit waktu di perangkat digital mereka merasa lebih bahagia.

Mereka juga lebih bahagia karena melakukan banyak waktu untuk kegiatan non-layar seperti berolahraga, melakukan pekerjaan rumah, mengikuti acara keagamaan, dan kegiatan tatap muka lainnya.

Tetapkan batasan yang jelas pada waktu screen time anak.

Jika anak kita memiliki smartphone, batasi aksesnya saat kita sedang melakukan aktivitas keluarga, mengendarai mobil, atau saat mereka bermain di luar.

Dan tetapkan pedoman yang jelas tentang berapa banyak waktu yang bisa dihabiskan untuk menonton TV dan menggunakan komputer.

Baca juga: Kurangi Screen Time Terbukti Tingkatkan Kesehatan Mental Anak

3. Mencontohkan rasa syukur

Memasukkan rasa syukur ke dalam kehidupan sehari-hari kita dapat membantu anak-anak menjadi orang yang lebih bahagia dan lebih sehat.

Tetapi, perlu diingat bahwa ada perbedaan besar antara memaksakan "terima kasih" dan sungguh-sungguh bersyukur.

Sebuah studi tahun 2012 tentang rasa syukur menemukan bahwa orang yang bersyukur menikmati hubungan yang lebih baik dan itu bisa menjadi kunci untuk menjalani kehidupan yang lebih bahagia.

Salah satu cara terbaik untuk membantu anak-anak menjadi benar-benar bersyukur adalah dengan mencontohkan rasa syukur.

Jadikan kebiasaan keluarga untuk membicarakan hal-hal yang kita rasa syukuri, baik saat makan bersama maupun sebelum tidur.

Ini akan membantu anak-anak belajar mencari hal-hal yang dapat mereka syukuri dalam kehidupan sehari-hari.

Biasakan juga untuk mendorong anak mengucapkan terima kasih kepada orang lain.

Baca juga: Melatih Rasa Syukur demi Hidup Lebih Tenang

4. Memiliki harapan yang tinggi tapi wajar

Meskipun tidak menyenangkan menghabiskan waktu berjam-jam untuk belajar saat hendak ujian atau berlatih alat musik, anak-anak yang berusaha keras untuk melakukan hal-hal sulit lebih mungkin untuk menjalani kehidupan yang lebih bahagia.

Harapan kita memiliki dampak besar pada kemauan anak untuk menantang dirinya sendiri.

Anak-anak biasanya akan bekerja keras untuk memenuhi harapan kita sebagai orangtua selama harapan itu masuk akal.

Studi menunjukkan ketika orangtua memiliki harapan akademis yang tinggi dari anak-anak, mereka berprestasi lebih baik di sekolah dan bertahan lebih lama dalam tugas-tugas yang sulit.

Tetapi, penting untuk dicatat bahwa kita tidak boleh mengharapkan kesempurnaan. Menetapkan standar terlalu tinggi untuk anak juga bisa menjadi bumerang.

Mengharapkan anak menjadi sempurna dapat meningkatkan risiko mereka mengalami masalah kesehatan mental.

Anak kita mungkin juga akan menyerah pada tujuan yang ditetapkan untuk jika merasa kita menetapkan standar yang sangat tinggi.

Baca juga: Manfaat Membaca bagi Anak dan Cara Menumbuhkan Minatnya

5. Ajarkan pengendalian diri

Mengonsumsi makanan manis berlebihan atau meninggalkan pekerjaan rumah untuk bersenang-senang dengan teman mungkin memberi anak-anak kesenangan sesaat.

Tetapi, dalam jangka panjang, kurangnya pengendalian diri lebih menyakitkan daripada membantu mereka berkembang.

Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam Journal of Personality menemukan bahwa orang dengan pengendalian diri yang lebih baik melaporkan suasana hati yang lebih baik.

Namun, yang menarik, para peneliti mencatat bahwa orang dengan pengendalian diri yang lebih baik juga tidak menempatkan diri mereka dalam situasi yang menggoda sesering orang lain.

Mereka pada dasarnya mengatur diri mereka sendiri untuk bahagia.

Maka dari itu, mulailah mengajari anak untuk mendisiplinkan diri sejak usia dini. Pada saat yang sama, ajari anak untuk tidak mengelilingi dirinya dengan terlalu banyak godaan.

Baca juga: 5 Sikap Disiplin yang Harus Diterapkan Orangtua pada Anak

6. Hindari memanjakan anak secara berlebihan

Membelikan anak banyak mainan atau memberikan banyak hadiah yang diinginkan benar-benar membuat mereka bahagia.

Sayangnya, terlalu memanjakan anak-anak sebenarnya dapat merusak kesejahteraan psikologis mereka.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang terlalu dimanjakan cenderung mengalami perasaan tidak puas kronis.

Mereka mungkin tidak tahu perbedaan antara keinginan dan kebutuhan, sehingga mereka berpikir kebahagiaan hanya berasal dari barang-barang material.

Jadi, tahan keinginan untuk memberikan semua yang diinginkan anak. Meskipun mereka bersikeras bahwa memiliki barang-barang itu membuat mereka bahagia, padahal tidak.

Ajarkan anak untuk lebih menghargai banyak hal ketika mereka harus berusaha demi mendapatkan sesuatu, daripada langsung memberikan segalanya untuk mereka.

Sebuah studi bahkan menunjukkan bahwa orang yang merasa paling bahagia menghabiskan waktu dan uang mereka untuk menciptakan kenangan, bukan mengumpulkan lebih banyak barang.

Baca juga: Hindari Anak Jadi Anak Manja dengan Memberi Pekerjaan Rumah

7. Membantu orang lain

Banyak penelitian telah menghubungkan altruisme dengan kebahagiaan.

Faktanya, bersikap baik kepada orang lain dapat membuat anak lebih bahagia dan kebahagiaan akan membuat mereka baik hati.

Ini adalah siklus positif yang mengatur mereka untuk hidup dengan lebih bahagia dan lebih sehat.

Sebuah studi tahun 2010 yang diterbitkan dalam The Journal of Social Psychology membagi peserta menjadi tiga kelompok.

Satu kelompok diminta untuk melakukan tindakan kebaikan setiap hari, kelompok lain disuruh melakukan sesuatu yang baru, dan kelompok ketiga tidak menerima instruksi.

Para peneliti menemukan bahwa hanya dengan 10 hari, kelompok yang melakukan tindakan kebaikan dan mereka yang melakukan hal-hal baru mengalami peningkatan kebahagiaan yang lebih besar.

Baca juga: Sedang Sedih? Cari Kebahagiaan dengan Menolong Orang Lain

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com