KOMPAS.com - Ada banyak cara yang dipertimbangkan ketika seseorang berupaya mengurangi berat badannya.
Namun, di antara sekian banyak tips yang ada, garis besar yang utama akan selalu sama.
Ya, untuk menurunkan berat badan, tubuh membutuhkan defisit kalori sebagai salah satu cara paling efektif untuk mewujudkannya.
Meski begitu, tidak semua ahli gizi atau peneliti meyakini bahwa defisit kalori adalah cara terbaik untuk menurunkan berat badan secara sehat dan jangka panjang.
Baca juga: Berapa Jumlah Kalori dalam Semangkuk Soto Daging?
Satu hal yang penting untuk dipahami, menurunkan berat badan yang sehat bisa dicapai dengan menerapkan pola hidup sehat secara keseluruhan, termasuk dengan menerapkan pola makan sehat, berolahraga rutin, mengelola stres, tidur cukup, dan lainnya.
Untuk memahami lebih lanjut dengan defisit kalori, mari simak ulasan berikut.
Ahli gizi kinerja dan penulis buku, Cynthia Sass, MPH, RD menulis dalam laman Health, ada dua cara yang bisa ditempuh untuk mencapai defisit kalori.
Cara pertama, makan lebih sedikit kalori untuk menjaga berat badan saat ini.
Kita bisa memulai dengan mencari tahu kebutuhan kalori kita, salah satu cara termudahnya dengan menggunakan kalkulator penghitung kalori. Beberapa rekomendasi aplikasi penghitung kalori bisa dibaca pada tautan ini.
Kebutuhan kalori setiap orang akan berbeda-beda dan dipengaruhi berbagai faktor, termasuk tingkat aktivitas fisik yang dilakukan.
Setelah mengetahui kebutuhan kalori, pastikan asupan kita tak melebihi kebutuhan tersebut.
Cara kedua, menciptakan defisit kalori dengan membakar lebih banyak kalori daripada yang kita konsumsi. Salah satu cara membakar lebih banyak kalori adalah dengan berolahraga.
Beberapa jenis olahraga bisa membantu kita membakar lebih banyak kalori, yang pada akhirnya membantu kita mencapai target menurunkan berat badan dengan lebih cepat.
Baca juga: 10 Pilihan Olahraga Mengecilkan Perut Buncit, Mau Coba?