Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Olivia Durant Bisa Melihat Setelah 36 Tahun Buta

Kompas.com - 01/10/2021, 21:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dunia Olivia Durant pernah begitu buram. Tetapi, pada usia 36 tahun, wanita ini menjalani serangkaian operasi yang mengubah hidupnya hingga dapat melihat dengan jelas untuk pertama kalinya.

Kepada BuzzFeed, Durant mengaku harus tumbuh dengan kebutaan karena ketidakteraturan dalam bentuk matanya.

Dia juga berjuang untuk berjalan karena kondisi yang disebut kelemahan ligamen dan dia sempat mengalami perundungan (bullying) karena perbedaannya itu.

Ketika dia akhirnya bisa melihat dirinya di cermin, Durant harus menyesuaikan persepsi tentang dirinya sendiri, dan membiasakan diri dengan hal-hal seperti bahasa tubuh.

Baca juga: Remaja Berusia 17 Tahun Buta akibat Terlalu Sering Makan Junk Food

"Saya terkejut sendiri. Saya kesulitan mengenali bayangan saya sendiri di cermin," kata dia kepada Buzzfeed, seperti yang dilansir dari laman Insider.

"Saya juga menghadapi kenyataan bahwa saya terlihat berbeda dari apa yang dikatakan oleh orang-orang yang pernah melakukan perundungan terhadap saya," lanjut dia.

Sayangnya, ketika Durant merasa siap untuk menjelajahi Los Angeles dengan pengelihatan yang telah pulih sepenuhnya, pandemi Covid-19 melanda sebagian besar negara di dunia.

"Di saat saya siap menyesuaikan diri dengan kehidupan baru saya di awal tahun 2020 dan menjelajahi kota baru, pandemi ini harus terjadi," kata dia.

Karena keterbatasannya untuk bepergian di sepanjang tahun 2020, Durant pun memutuskan membuat akun TikTok untuk berbagi pengalaman.

Melakukan operasi laser

Pada tahun 2016, Durant memulai proses mendapatkan pengelihatannya di usia 36 tahun.

Ini melibatkan empat operasi mata antara Januari dan Oktober yang semuanya dilakukan di Eye Center of New York.

Pertama, ahli bedah mengganti lensa alami mirip mikroskop Durant yang disuntikkan ke setiap mata.

Setelah itu, ada dua operasi laser untuk menyelesaikan koreksi pengelihatannya.

"Itu mengerikan dan menakutkan sebelumnya, tetapi sungguh, operasi itu tidak menyakitkan atau sulit," ujar dia.

"Saya hanya takut bahwa saya akan memiliki masalah retina karena retina saya sangat halus dan itu adalah risiko bagi saya," lanjut dia.

Prosedur yang dilakukan Durant – disebut penggantian lensa intraokular – sebagian ditanggung oleh asuransi karena dia menderita katarak pada usia dini.

Baca juga: Mengenal Berbagai Jenis Tes Buta Warna

Bahkan setelah memenuhi syarat untuk asuransi, dia juga masih harus membayar sekitar 10.000 dollar AS atau sekitar Rp 142 juta untuk operasinya tersebut.

Dalam aplikasi TikTok, Durant menjelaskan, kebanyakan orang mendapatkan pengelihatan sempurna dari penggantian lensa, tetapi taruhan terbaiknya adalah pengelihatan 20-25 dengan koreksi.

Setelah menjalani prosedur operasi, dia tetap harus memakai kacamata baca untuk fokus pada objek yang dekat atau jauh.

Sedikit orang buta memiliki bidang hitam sederhana

Sebelum operasi, Durant bisa melihat beberapa warna dan bentuk.

Dia menjelaskan di aplikasi TikTok bahwa dia dilahirkan dengan permukaan kornea tidak berbentuk bulat yang sempurna, tapi sedikit oval (astigmatisme).

Kondisi ini menyebabkan pengelihatannya mirip dengan seseorang yang melihat melalui lensa mikroskopis.

"Saya juga memiliki floaters, flasher, dan efek nyala api yang aneh pada pengelihatan saya," ungkap Durant.

"Jadi, saya bisa melihat benang-benang kecil di karpet jika saya menekankan mata saya ke atasnya dan serat-serat di kertas tempat kata-kata dicetak," tambah dia.

Baca juga: Apakah Buta Warna Bisa Disembuhkan Total?

Sementara, beberapa orang mungkin berasumsi, orang buta tidak dapat melihat sama sekali.

Tapi, ada sangat sedikit orang yang memiliki "bidang hitam sederhana" (simple black fields) untuk mengidentifikasi warna dan bentuk.

"Banyak orang benar-benar tidak mengerti apa itu buta sebenarnya," kata dia.

"Kita bisa buta karena sejumlah alasan seperti cedera, genetika, dan penyakit. Jadi, tentu saja, pengalaman seseorang menjadi buta akan berbeda dari pengalaman orang lain," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com