Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Bijak Mengatasi Rasa Marah, Bukan Malah Curhat

Kompas.com - 03/10/2021, 19:17 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber CNN

"Apa yang sering terjadi ketika kita berbicara dengan teman kita adalah mereka hanya memvalidasi apa yang kita rasakan," ujar Brad Bushman.

Baca juga: Pahami, Begini Cara Anak Ungkapkan Emosi Berdasarkan Usia

Lakukan pemecahan masalah

Kemarahan yang kita rasakan tentu saja ada pangkal masalahnya. Misalnya saja diperlakukan dengan buruk atau ada hal yang mengganggu.

Ryan Martin menilai energi menggelora yang kita rasakan ketika marah seharusnya bisa disalurkan dengan lebih baik. Misalnya saja mencoba memecahkan masalah yang menjadi penyebabnya.

Hal ini bisa menjadi penyaluran positif yang memberikan output lebih baik, bukan hanya emosi negatif yang malah menggerogoti diri sendiri.

Jangan melakukan kekerasan fisik

Melakukan kekerasan fisik seperti berkelahi atau memecahkan barang adalah metode terburuk dalam mengatasi rasa marah.

Martin menjelaskan, tindakan respresif itu akan menjadi gaya ekspresi mal adaptif yang dikaitkan dengan masalah jangka panjang dengan pengendalian amarah. Nantinya, kita akan cenderung melakukan hal yang sama di masa depan ketika dilanda amarah. 

Penyaluran emosi pada hal yang berupa eksplorasi fisik dianggap Bushman sebagai hal yang tidak mengerikan. Misalnya saja memukul samsak tinju atau latihan fisik seperti lari.

"Penelitian kami sendiri telah menunjukkan dengan cukup meyakinkan bahwa memukul karung tinju meningkatkan kemungkinan Anda akan menyerang orang sungguhan, termasuk orang yang tidak bersalah," katanya.

Sedangkan berlari akan memompa detak jantung sehingga gairah fisiologis tetap tinggi dan amarah tak juga reda.

Baca juga: Hidup Tenang Terbebas dari Sindrom FOMO

Berpikir positif

Sulit bagi kita untuk merasakan dua emosi sekaligus sehingga disarakan untuk menyalurkan energi menjadi hal positif untuk mengusir amarah.

Misalnya saja memeluk orang terkasih atau menghabiskan waktu dengan hewan peliharaan untuk menghasilkan perasaan kasih. Bisa juga memunculkan perasaan humor dengan nonton film komedi atau memunculkan empati dengan membantu orang yang membutuhkan.

Jangan dipendam

"Mengabaikan kemarahan dalam jangka panjang adalah cara yang dijamin dapat meningkatkan intensitasnya dalam jangka panjang," kata David H. Rosmarin, psikolog di Rumah Sakit McLean di Belmont, Massachusetts, Amerika Serikat.

Mengabaikannya juga tidak produktif karena tidak mampu mengatasi faktor-faktor yang membuat kita marah sejak awal, tambahnya. Demikian pula jika kita memblokir penyebabnya misalnya memutuskan hubungan dengan teman yang memicu kemarahan.

"Ya, itu bisa menekan emosi negatif yang terkait dengan kemarahan dalam jangka pendek, tetapi kenyataannya orang akan membuat kita kesal dari waktu ke waktu, dan kita perlu belajar untuk menghadapinya," jelasnya.

Baca juga: 11 Cara Sehat Melepaskan Amarah

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com