Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif umum lainnya dan melibatkan kematian neuron penghasil dopamin di otak.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa katekin dalam teh hijau dapat memiliki berbagai efek perlindungan pada neuron dalam tabung reaksi dan model hewan, sehingga mungkin dapat membantu menurunkan risiko demensia.
Baca juga: 5 Cara Sederhana Mencegah Demensia
Dalam studi pendahuluan yang diterbitkan pada Februari 2010 di Cancer Prevention Research, tikus yang terpapar polifenol teh hijau dalam air minumnya menunjukkan perbaikan sel kulit yang lebih baik setelah kerusakan akibat sinar UV.
Meskipun, belum jelas apakah efek yang sama ini akan terlihat pada manusia.
Menurut sebuah artikel yang diterbitkan pada Agustus 2015 di Journal of the German Society of Dermatology, manfaat teh hijau juga termasuk membantu mengobati kondisi kulit, seperti eksim dan kutil kelamin.
Baca juga: 5 Manfaat Teh Hijau untuk Wajah dan Kulit yang Sehat
Menurut American Diabetes Association, diabetes yang tidak terkelola dengan baik dapat meningkatkan risiko komplikasi seperti penyakit jantung, neuropati (kerusakan saraf), amputasi, dan masalah mata
Namun, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada September 2014 di Jurnal Ilmu Kedokteran Iran, menyertakan teh hijau diyakini dapat membantu mengurangi resistensi insulin pada penderita diabetes tipe 2.
Dalam studi tersebut, peserta yang mengonsumsi 150 mililiter teh hijau atau teh asam tiga kali sehari selama empat minggu melihat hasil positif.
Baca juga: 5 Obat Herbal yang Ampuh untuk Diabetes
Manfaat teh hijau juga diyakini dapat meningkatkan kapasitas antioksidan darah, yang melindungi partikel LDL dari oksidasi sebagai salah satu peningkatan risiko penyakit jantung.
Orang-orang yang minum teh hijau disebut memiliki risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular hingga 31 persen lebih rendah daripada yang tidak meminumnya.
Baca juga: 5 Fakta tentang Pencegahan Penyakit Jantung
Baca juga: 7 Manfaat Minum Teh Hijau dengan Lemon bagi Tubuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.