KOMPAS.com - Kanker payudara merupakan tumor ganas yang terbentuk dari sel-sel yang tumbuh tanpa terkendali sehingga menyebar diantara jaringan bagian tubuh manusia ini.
Dunia kesehatan sampai saat ini belum mengetahui secara pasti menyebab munculnya kanker payudara pada seseorang. Demikian pula dengan metode penyembuhannya yang masih belum optimal.
Data Globocan 2018 menunjukkan angka kematian akibat kanker payudara di Indonesia berada di peringkat kedua, di bawah kanker paru-paru. Data ini dikutip dari laman Yayasan Kanker Payudara Indonesia.
Oleh sebab itu, penerapan deteksi dini adalah cara terbaik untuk mendapatkan pengobatan optimal dan meningkatkan peluang kesembuhan.
Sayangnya, pemahaman soal deteksi dini maupun edukasi lainnya soal kanker payudara di Indonesia masih belum optimal. Pasalnya, banyak mitos tak berdasar bertebaran yang, sayangnya, dipercayai oleh sejumlah orang.
Baca juga: Bulan Kanker Payudara, Sudah Tahu Gejala Awal Kanker Ini?
Mitos kanker payudara tak hanya berkembang di masyarakat Indonesia namun juga di seluruh dunia. Ketakutan soal penyakit mematikan ini membuat banyak informasi salah yang beredar luas tanpa terkendali.
Akibatnya, publik tidak bisa mengaplikasikan hal yang tepat khususnya dalam mengenali gejala kanker payudara. Hal ini bisa berdampak mematikan karena pasien terlambat ditangani dan mempengaruhi kualitas hidupnya.
Berikut adalah mitos kanker payudara yang masih banyak berkembang dan fakta sebenarnya yang harus dipahami, seperti dikutip dari nationalbreastcancer.org.
Kekhawatiran berlebih karena mitos ini membuat banyak orang enggan memeriksakan diri ke dokter jika menemukan benjolan di payudaranya.
Faktanya, hanya sebagian kecil dari benjolan payudara yang berubah menjadi kanker.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.