Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/10/2021, 13:40 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

“Manfaat mamografi, bagaimanapun, hampir selalu lebih besar daripada potensi bahaya dari paparan radiasi. Mammogram membutuhkan dosis radiasi yang sangat kecil. Risiko bahaya dari paparan radiasi ini sangat rendah," demikian pernyataan National Cancer Institute.

Baca juga: Kanker Payudara Dapat Dideteksi dengan Mamografi, Apa Itu?

Keturunan penderita kanker payudara pasti akan mengalami hal serupa

Riwayat kesehatan keluarga memang berperan dalam risiko kanker payudara namun bukan jaminan seutuhnya.

National Breast Cancer Foundation menyebutkan, wanita yang memiliki riwayat keluarga kanker payudara memang berisiko lebih tinggi. Namun, sebagian besar penderita kanker payudara faktanya tidak memiliki riwayat keluarga tersebut.

Secara statistik hanya sekitar 10 persen dari individu yang didiagnosis dengan kanker payudara memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini.

Kanker payudara bisa menular

Kanker payudara adalah hasil dari pertumbuhan sel yang tidak terkendali dari sel-sel bermutasi yang mulai menyebar ke jaringan lain di dalamnya. Oleh sebab itu, kabar burung bahwa kanker payudara bisa menular adalah hal yang sangat konyol.

Kita tidak bisa tertular kanker payudara dari orang lain namun tetap memiliki risiko penyakit tersebut. Potensi inilah yang berusaha ditekan dengan mempraktikkan gaya hidup sehat, menyadari faktor risiko, dan menerapkan deteksi dini.

Baca juga: 8 Kebiasaan yang Membuat Payudara Lebih Sehat

Antiperspiran dan deodoran menyebabkan kanker payudara

Banyak orang percaya akan mitos soal penggunaan deodoran atau antiperspiran yang dapat memicu kanker payudara. Hal ini telah dibantah oleh sejumlah pakar di dunia kesehatan karena tidak ada bukti yang relevan.

Para peneliti di National Cancer Institute (NCI) menyatakan tidak mengetahui adanya bukti konklusif yang menghubungkan penggunaan antiperspiran atau deodoran ketiak dengan risiko kemunculan kanker payudara.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com