Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 03/09/2022, 06:05 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Obat resep dan obat bebas lainnya bisa menjadi penyebab tekanan darah rendah jika dikonsumsi bersamaan dengan obat tekanan darah tinggi.

6. Masalah endokrin

Masalah endokrin dapat menjadi penyebab tekanan darah rendah, termasuk komplikasi dengan kelenjar penghasil hormon dalam sistem endokrin tubuh, khususnya tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme), penyakit paratiroid, insufisiensi adrenal, gula darah rendah, dan pada beberapa kasus diabetes.

7. Infeksi berat

Infeksi berat atau syok septik bisa terjadi ketika bakteri meninggalkan area asal infeksi, paling sering di paru-paru, perut, atau saluran kemih, dan memasuki aliran darah.

Bakteri tersebut kemudian menghasilkan racun yang memengaruhi pembuluh darah, menyebabkan penurunan tekanan darah yang mendalam dan mengancam jiwa.

8. Reaksi alergi (anafilaksis)

Syok anafilaksis adalah reaksi alergi yang terkadang fatal, yang bisa terjadi pada orang yang sangat sensitif terhadap obat-obatan, seperti penisilin, terhadap makanan tertentu seperti kacang atau sengatan lebah.

Jenis syok ini ditandai dengan masalah pernapasan, gatal-gatala, tenggorokan bengkak, dan penurunan tekanan darah yang tiba-tiba dan dramatis.

9. Peradangan parah

Menurut MedicineNet, peradangan parah pada organ dalam tubuh seperti pankreatitis akut dapat menjadi penyebab tekanan darah rendah.

Pada pankreatitis akut, cairan meninggalkan pembuluh darah untuk memasuki jaringan yang meradang di sekitar pankreas serta rongga perut, memusatkan darah dan mengurangi volumenya.

10. Pendarahan sedang atau berat

Kondisi ini dapat dengan cepat menghabiskan darah seseorang, yang menyebabkan tekanan darah rendah atau hipotensi ortostatik.

Perdarahan dapat terjadi akibat trauma, komplikasi pembedahan, atau kelainan gastrointestinal seperti ulkus, tumor, atau divertikulosis.

Terkadang, perdarahan bisa sangat parah dan cepat. Misalnya, perdarahan dari aneurisma aorta yang pecah sehingga menyebabkan syok dan kematian dengan cepat.

11. Hipotensi yang dimediasi saraf

Tidak seperti hipotensi ortostatik, gangguan ini menyebabkan tekanan darah turun setelah berdiri dalam waktu lama, yang menyebabkan gejala seperti pusing, mual dan pingsan.

Kondisi ini terutama menyerang kelompok usia muda dan terjadi karena miskomunikasi antara jantung dan otak.

Baca juga: Tekanan Darah Rendah, Perlukah Khawatir?

Tekanan darah rendah, kapan harus ke dokter?

Satu kali pembacaan tekanan darah rendah bukan sinyal masalah serius, kecuali jika kita mengalami gejala atau masalah lain yang menyertai.

Jika memiliki pembacaan tekanan darah rendah secara konsisten tetapi merasa baik-baik saja, dokter kemungkinan hanya akan melakukan pemantauan selama pemeriksaan rutin.

Bahkan, sakit kepala sesekali atau sakit kepala ringan mungkin merupakan masalah yang relatif kecil, misalnya akibat dehidrasi ringan karena terlalu banyak berada di bawah sinar matahari atau bak mandi air panas.

Namun, penting untuk menemui dokter jika memiliki gejala tekanan darah rendah karena dapat menunjukkan masalah yang lebih serius.

Akan sangat membantu jika kita mencatat gejala yang muncul, kapan gejala itu terjadi dan apa yang biasa dilakukan ketika gejala muncul.

Baca juga: 7 Mitos Seputar Tekanan Darah Tinggi, Jangan Gampang Percaya

Kompas TV Informasi mengenai waktu yang tepat untuk mengukur tekanan darah menggunakan tensimeter agar mendapatkan hasil yang lebih akurat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com