Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenali Sifat Temperamental dan Cara Sehat Mengatasinya

Kompas.com - 04/10/2021, 18:57 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Napas yang berat, kulit yang memerah, dan pembuluh darah yang berdenyut adalah beberapa dampak fisik karena kita mudah marah.

Di samping itu, ekspresi kemarahan kita juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan fisik lainnya yang lebih kronis.

Menyebabkan hipertensi

Jika kita sering merasa mudah marah, pada akhirnya kita akan dibiarkan dalam keadaan di mana tekanan darah terus-menerus meningkat.

Faktanya, kemarahan sangat efektif untuk meningkatkan tekanan darah atau hipertensi.

Baca juga: Belajar Sabar saat Puasa, Ini Cara untuk Mengontrol Amarah

Itu bahkan dapat menghambat pekerjaan yang dilakukan tubuh untuk menurunkan tekanan darah saat kita tidur.

Selain hipertensi, kemarahan juga dapat menyebabkan peningkatan produksi katekolamin dan kortikosteroid yang berlebihan, sehingga dapat memengaruhi respons stres tubuh.

Perasaan mudah marah pun sering dikaitkan dengan penyebab gangguan ritme jantung dan masalah dengan pembuluh darah.

Efek ini bertanggung jawab atas hubungan umum antara kemarahan dan penyakit jantung koroner.

• Mengarahkan pada gaya hidup yang buruk

Mudah marah juga dapat memengaruhi gaya hidup kita. Jika kemarahan adalah fitur utama dalam gaya hidup kita, sifat negatif lainnya telah terbukti mengikuti.

Penelitian telah menunjukkan, kemarahan dapat mendorong gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, mengonsumsi kafein berlebih, makanan berkalori tinggi, atau mengonsumsi alkohol berlebihan.

Faktor risiko terjadinya bulimia

Model peran yang tidak sehat, citra tubuh yang menyimpang, dan anggota keluarga dengan kondisi bulimia diketahui sebagai penyebab utama bulimia.

Namun, ada peningkatan kemungkinan risiko gangguan makan ini jika seseorang sering mengungkapkan kemarahan.

Perasaan negatif yang berasal dari kemarahan dapat ditelusuri ke kebutuhan untuk makan berlebihan dan muntah sesudahnya.

Kecelakaan di jalan

Normal saja untuk marah karena ada pengemudi lain yang sembrono di jalan. Tapi, ketika emosi kita tidak dibarengi dengan sikap hati-hati itu akan berdampak buruk.

Penelitian menunjukkan, ada hubungan antara perilaku mudah marah dan kecelakaan di jalan.

Ini mungkin terjadi karena kita terlalu fokus pada perasaan marah, yang menyebabkan konsentrasi yang buruk saat mengemudi.

Dalam beberapa kasus, kemarahan dapat menimbulkan hilangnya kendali kendaraan, sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan.

• Menimbulkan kecemasan

Jika kita hidup dengan kecemasan, maka kita mungkin akrab dengan perasaan tidak nyaman, gemetar, napas cepat, dan lainnya yang cenderung terjadi dengan kondisi ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com