Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Gangguan Sistem Pencernaan dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - Diperbarui 20/10/2022, 12:52 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Pola makan yang baik untuk penderita diare dapat meliputi:
Makanan kaya pektin, seperti buah-buahan

  • Makanan tinggi kalium, seperti kentang dan ubi jalar
  • Makanan dengan elektrolit, seperti sup miso dan minuman "olahraga"
  • Sayuran lunak yang dimasak
  • Jumlah protein yang cukup

Baca juga: 15 Penyebab Diare di Pagi Hari yang Bisa Terjadi

4. Batu empedu

Batu empedu adalah endapan keras yang terbentuk di kantong empedu kita, kantong kecil yang menyimpan dan mengeluarkan empedu untuk pencernaan.

Batu empedu terbentuk ketika terlalu banyak kolesterol atau limbah dalam empedu kita, atau jika kantong empedu tidak mengosongkan dengan benar.

Batu empedu yang menghalangi saluran yang mengarah ke usus dapat menyebabkan rasa sakit yang tajam di perut kanan atas.

Penggunaan obat terkadang dapat melarutkan batu empedu. Namun, jika itu tidak berhasil untuk mengatasi gangguan sistem pencernaan ini, langkah selanjutnya adalah melakukan operasi untuk mengangkat kantong empedu.

Baca juga: 8 Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Batu Empedu

5. Penyakit celiac

Pada orang dewasa, gejala gangguan sistem pencernaan penyakit celiac termasuk kelelahan.PEXELS/ANDREA PIACQUADIO Pada orang dewasa, gejala gangguan sistem pencernaan penyakit celiac termasuk kelelahan.
Penyakit celiac adalah kepekaan serius terhadap gluten. Menurut Verywell Health, penderita penyakit celiac tidak bisa mengonsumsi gluten karena akan merusak usus kecil.

Penyakit celiac adalah gangguan sistem pencernaan yang harus didiagnosis oleh penyedia layanan kesehatan, dan sering disalahartikan sebagai gangguan lainnya sebelum benar-benar dikenali.

Pada anak-anak, gejala penyakit celiac bisa termasuk sakit perut dan kembung, diare, sembelit, muntah, dan penurunan berat badan.

Sementara pada orang dewasa, gejala penyakit celiac juga bisa mencakup anemia, kelelahan, keropos tulang, depresi, dan kejang. Namun, beberapa orang mungkin tidak memiliki gejala apapun.

Satu-satunya pengobatan untuk penyakit celiac adalah menghindari makan gluten. Alternatif umum untuk gluten termasuk beras merah, quinoa, lentil, tepung kedelai, dan tepung jagung.

Baca juga: 9 Gejala Penyakit Celiac yang Perlu Diwaspadai

6. Penyakit Radang Usus (IBD)

Penyakit Radang Usus (IBD) adalah gangguan sistem pencernaan ini dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan, mengakibatkan diare, sakit perut, kehilangan napsu makan, demam, dan penurunan berat badan.freepik Penyakit Radang Usus (IBD) adalah gangguan sistem pencernaan ini dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan, mengakibatkan diare, sakit perut, kehilangan napsu makan, demam, dan penurunan berat badan.
Penyakit Radang Usus (IBD) mengacu pada peradangan jangka panjang di saluran pencernaan. Penyakit Crohn dan kolitis ulserativa adalah dua jenis penyakit radang usus yang paling umum.

IBD adalah penyakit autoimun, yang berarti ada reaksi sistem kekebalan tubuh yang tidak normal.

Gangguan sistem pencernaan ini dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan, mengakibatkan diare, sakit perut, kehilangan napsu makan, demam, dan penurunan berat badan.

Untuk penyakit Crohn, dokter belum yakin apa yang menjadi penyebabnya. Namun, diperkirakan genetika dan riwayat keluarga mungkin berperan terhadap seseorang memiliki penyakit Crohn.

Pengobatan tergantung pada gejalanya dan dapat mencakup pereda nyeri topikal, imunosupresan, hingga tindakan pembedahan.

Menghindari makanan pemicu seperti produk susu, minuman berkarbonasi, alkohol, kopi, buah dan sayuran mentah, daging merah, dan makanan yang berlemak, digoreng, pedas, atau penghasil gas juga dapat membantu mencegah flare pada gangguan sistem pencernaan ini.

Sementara kolitis ulserativa dapat diatasi dengan obat yang menekan peradangan dan menghindari makanan pemicu ketidaknyamanan.

Dalam kasus yang parah, pengobatan untuk kolitis ulserativa mungkin melibatkan pembedahan untuk mengangkat usus besar.

Baca juga: 6 Gejala Inflammatory Bowel Disease (IBD) yang Perlu Diwaspadai

7. Sindrom Iritasi Usus (IBS)

IBS adalah gangguan sistem pencernaan yang membuat penderitanya merasakan sakit perut yang terjadi setidaknya tiga kali sebulan selama tiga bulan berturut-turut.FREEPIK/GONCALO COSTA IBS adalah gangguan sistem pencernaan yang membuat penderitanya merasakan sakit perut yang terjadi setidaknya tiga kali sebulan selama tiga bulan berturut-turut.
Orang sering salah mengenali IBD dengan Sindrom Iritas Usus (IBS). IBS adalah sakit perut yang terjadi setidaknya tiga kali sebulan selama tiga bulan berturut-turut.

Penderita gangguan sistem pencernaan ini juga mungkin merasakan gejala seperti sembelit atau diare.

Namun, gejala IBS sebetulnya sangat bervariasi. Seseorang bisa saja mengalami tinja keras, namun di hari lainnya mengalami tinja yang encer dan berair.

Kembung juga bisa merupakan gejala IBS.

Penyebab IBS masih tidak diketahui, tetapi pengobatan gejala sebagian besar berpusat pada pola makan, seperti makan makanan rendah lemak, tinggi serat dan menghindari makanan pemicu umum, seperti produk susu, alkohol, kafein, pemanis buatan, dan makanan yang menghasilkan gas.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com