Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Gangguan Sistem Pencernaan dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - Diperbarui 20/10/2022, 12:52 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Selain itu, stres dapat memicu gejala IBS, sehingga beberapa orang menjalani terapi perilaku kognitif atau mengonsumsi antidepresan dosis rendah untuk mengobati IBS.

Baca juga: 5 Cara Mengelola Gejala IBS (Sindrom Iritasi Usus Besar)

8. Wasir

Wasir adalah peradangan pada pembuluh darah di ujung saluran pencernaan kita dan terasa menyakitkan. Gejalanya bisa meliputi nyeri, gatal, dan adanya darah merah cerah setelah buang air besar.

Penyebabnya wasir termasuk sembelit kronis, diare, mengejan saat buang air besar, dan kurang asupan serat.

Gangguaan sistem pencernaan ini bisa diobati dengan makan lebih banyak serat, minum lebih banyak air, dan berolahraga.

Krim dan supositoria yang dijual bebas dapat meredakan gejala wasir untuk sementara.

Namun, jika pengobatan di rumah tidak cukup membantu, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Terkadang, tindakan pembedahan mungkin dibutuhkan untuk menghilangkan wasir.

Baca juga: Bikin Buang Air Tak Nyaman, Cegah Wasir dengan 12 Makanan Berikut!

9. Divertikulitis

Gejala diverkulitis meliputi demam, menggigil, mual, dan sakit perut. Obesitas merupakan faktor risiko utama untuk gangguan sistem pencernaan yang satu ini. Gejala diverkulitis meliputi demam, menggigil, mual, dan sakit perut. Obesitas merupakan faktor risiko utama untuk gangguan sistem pencernaan yang satu ini.
Kantong kecil yang disebut divertikula dapat terbentuk di mana saja pada titik lemah di lapisan sistem pencernaan kita, namun paling sering ditemukan di usus besar.

Jika memiliki divertikula tetapi tidak ada gejala, kondisi ini disebut divertikulosis, yang cukup umum di antara orang dewasa yang lebih tua dan jarang menyebabkan masalah.

Namun, pada sekitar 5 persen orang, kantong tersebut mengalami peradangan atau infeksi, kondisi yang disebut divertikulitis.

Gejala diverkulitis meliputi demam, menggigil, mual, dan sakit perut. Obesitas merupakan faktor risiko utama untuk gangguan sistem pencernaan yang satu ini.

Divertikulitis ringan dapat diobati dengan antibiotik dan diet cairan bening sehingga usus besar bisa sembuh.

Kurang makan serat bisa menjadi penyebab divertikulitis. Jadi, dokter mungkin akan mengarahkan kita untuk memperbanyak makan serat dengan memerhatikan makan seperti biji-bijian, kacang-kacangan, dan sayuran.

Jika mengalami serangan parah yang sering berulang, tindakan pembedahan mungkin diperlukan untuk mengangkat bagian usus yang sakit.

Baca juga: Kenali Apa itu Diverkulitis, Gejala, dan Penyebabnya

10. Fisura ani

Fisura ani adalah gangguan sistem pencernaan yang gejalanya mirip wasir.SHUTTERSTOCK Fisura ani adalah gangguan sistem pencernaan yang gejalanya mirip wasir.

Fisura ani adalah robekan kecil berbentuk oval di lapisan paling ujung anus. Gejalanya mirip dengan wasir, seperti pendarahan dan nyeri setelah buang air besar.

Mengejan dan buang air besar yang keras dapat menyebabkan gangguan sistem pencernaan ini, tetapi tinja yang lunak dan diare juga bisa menyebabkannya.

Cara terbaik untuk mengobati fisura ani sering kali adalah menerapkan pola makan tinggi serat sehingga membuat tinja terbentuk dengan dan besar.

Obat untuk mengendurkan otot sfingter anal dan anestesi topikal bisa membantu menghilangkan rasa sakitnya. Namun, fisura kronis mungkin memerlukan pembedahan otot sfingter anal.

Baca juga: 7 Penyebab Fisura Ani, Robekan di Lapisan Anus yang Perlu Diwaspadai

11. Gastritis

Gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung. Gangguan sistem pencernaan ini memiliki gejala seperti sakit perut dan mual.SHUTTERSTOCK Gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung. Gangguan sistem pencernaan ini memiliki gejala seperti sakit perut dan mual.
Gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung. Gangguan sistem pencernaan ini memiliki gejala seperti sakit perut dan mual.

Infeksi bakteri H. pylori adalah penyebab sering kali menyebabkan gastritis kronis.

Penyebab lainnya termasuk terlalu sering konsumsi NSAID, seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen.

Untuk mengobatinya, konsumsi antasida dan penghambat pompa proton sering kali cukup membantu.

Baca juga: 8 Cara Mengatasi Gastritis Secara Alami

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com