Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/10/2021, 11:26 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Saat anak pertama kali mengalami pubertas, jaringan payudaranya mungkin akan sedikit membengkak selama satu atau dua tahun karena beberapa hormonnya berubah menjadi estrogen.

Bagi sebagian besar anak laki-laki, ini bersifat sementara dan tidak berlebihan, namun pada beberapa anak lainnya bisa tampak jelas, terutama jika mereka kelebihan berat badan.

Jika area payudara anak tampak sangat bengkak atau pembengkakan terjadi sebelum atau setelah pubertas, berkonsultasilah dengan dokter. Sebab, mungkin ada masalah medis yang menyebabkan pembengkakan ini, bukan sekadar perubahan hormon.

Baca juga: 10 Kesalahan Orangtua dalam Mendidik Anak Remaja

7. Suasana hati mudah berubah

Sama seperti anak perempuan, anak laki-laki juga bisa mengalami suasana hati yang berubah-ubah karena perubahan hormon, fisik, dan emosional yang mereka alami.

Jadi, bersabarlah dan cobalah memahami kondisi ini karena akan segera berlalu.

Baca juga: Apakah Mood Swing pada Remaja Normal?

Ciri-ciri pubertas anak laki-laki menurut Prof Tanner

Menurut Healthline, Profesor James M. Tanner adalah seorang ahli perkembangan anak. Dia adalah orang pertama yang mengidentifikasi tahap-tahap pubertas yang terlihat.

Hari ini, tahap ini dikenal sebagai tahap Tanner atau peringkat kematangan seksual.

Tahap Tanner berfungsi sebagai panduan umum untuk perkembangan fisik, meskipun setiap orang memiliki jadwal pubertas yang berbeda.

Berikut peringkat kematangan seksual tersebut:

  • Peringkat Kematangan Seksual 1 (Tahap prapubertas): ini terjadi pada usia sekirar 9 atau 10 tahun untuk anak laki-laki. Tidak ada perubahan fisik yang terlihat di tahap ini.
  • Peringkat Kematangan Seksual 2 (10-15 tahun): hormon mulai mengirim sinyal-sinyal pada tubuh. Testis dan skrotum mulai tumbuh lebih besar, serta mulai tumbuh bulu kemaluan di pangkal penis.
  • Peringkat Kematangan Seksual 3 (10-16 tahun: perubahan fisik semakin terlihat jelas. Testis terus tumbuh dalam hal volume dan ukuran. Penis juga menjadi lebih panjang dan skrotum terus membesar. Rambut kemaluan menjadi lebih gelap dan keriting, serta lebih banyak muncul.
  • Peringkat Kematangan Seksual 4 (12-17 tahun): perubahan akan semakin terasa. Testis terus tumbuh, penis terus bertambah panjang dan sekarang menjadi lebih tebal. Skrotum tumbuh lebih besar dan menjadi gelap. Rambut kemaluan terasa lebih kasar, lebih tebal, dan keriting seperti rambut orang dewasa, meskipun ada lebih sedikit rambut daripada yang dimiliki orang dewasa.
  • Peringkat Kematangan Seksual 5: Testis sudah berukuran dewasa atau volumenya lebih dari 20 ml. Ukuran dan bentuk skrotum dan penis berukuran sudah seperti dewasa. Rambut kemaluan sudah terdistribusi dan bervolume normal seperti orang dewasa.

Baca juga: 9 Perubahan Fisik pada Masa Pubertas Perempuan

Membicarakan pubertas dengan anak

Penting untuk membicarakan masalah pubertas dengan anak, termasuk ciri-ciri pubertas anak laki-laki yang perlu diketahuinya.PEXELS/COTTONBRO Penting untuk membicarakan masalah pubertas dengan anak, termasuk ciri-ciri pubertas anak laki-laki yang perlu diketahuinya.
Anak akan tumbuh besar dan artinya anak akan lebih jarang berbicara terbuka dengan orangtuanya.

Umum terjadi jika remaja laki-laki menjadi tidak terlalu banyak bicara lagi dan menarik diri dari orangtuanya.

Tapi, pastikan komunikasi terbuka tetap terjaga dan bicarakan dengan anak tentang perubahan yang dialaminya.

Tetaplah berbincang soal hal-hal yang menarik perhatiannya, seperti olahraga, sekolah, atau apapun minatnya.

Ini akan membuatnya lebih nyaman untuk ngobrol dengan orangtua ketika perlu membicarakan sesuatu yang penting.

Jika ada pertanyaan atau perhatian khusus tentang pubertas yang dialami anak laki-laki Anda, bicaralah dengan dokter.

Dokter akan menentukan apakah pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai yang diharapkan, serta membantu orangtua memahami proses biologi yang terjadi.

Baca juga: Manfaat Berbicara dengan Orang Asing bagi Remaja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com