Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/10/2021, 11:26 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Ciri-ciri pubertas anak laki-laki dan perempuan berbeda.

Menurut National Health Service (NHS), pubertas adalah saat tubuh anak mulai berkembang dan berubah saat mereka menjadi dewasa.

Ciri-ciri pubertas anak perempuan seperti mulai tumbuh payudara dan mulai mengalami menstruasi, sementara ciri-ciri pubertas anak laki-laki seperti suara yang lebih dalam dan berat, serta rambut wajah yang mulai tumbuh.

Usia rata-rata anak perempuan untuk mulai pubertas adalah 11 tahun, sedangkan untuk anak laki-laki adalah 12 tahun.

Namun, usia mulai pubertas bisa berbeda-beda pada setiap anak. Jadi, orangtua tak perlu khawatir jika anak mencapai pubertas sebelum atau sesudah teman-temannya.

Pubertas normal dimulai kapan saja dari usia 8-14 tahun. Prosesnya bisa memakan waktu hingga empat tahun.

Baca juga: 5 Kesalahan Orangtua Saat Membicarakan Pubertas dengan Anak

Ciri-ciri pubertas anak laki-laki

Perubahan fisik adalah bagian dari ciri-ciri pubertas anak laki-laki. Namun ini sangatlah personal.SHUTTERSTOCK Perubahan fisik adalah bagian dari ciri-ciri pubertas anak laki-laki. Namun ini sangatlah personal.
Perubahan fisik adalah bagian dari ciri-ciri pubertas anak laki-laki. Namun ini sangatlah personal.

Sebagai orangtua, kita mungkin tidak menyadarinya, tapi anak merasakannya.

Perubahan dan pengalaman ini bisa terasa memalukan bagi anak, sehingga kebanyakan anak akan menyimpannya sendiri.

Menurut Verywell Health, berikut sejumlah ciri-ciri pubertas anak laki-laki yang perlu diketahui:

1. Bentuk tubuh

Secara eksternal, yang dapat kita lihat mungkin tubuh anak yang mulai tumbuh.

Namun sebelum itu terjadi, anak mungkin akan mengalami pertambahan berat badan, seolah lengan dan kaki mendominasi tubuhnya.

Lonjakan pertumbuhan tinggi badan sering kali terjadi di sekitar usia 13 tahun. Bahu anak akan melebar dan otot-ototnya juga akan semakin terdefinisi.

Anak akan menjadi lebih kuat dan dapat memanfaatkan kekuatan tersebut dengan memulai rutinitas latihan yang teratur.

Baca juga: 6 Cara Membiarkan Remaja Mengendalikan Kehidupannya Sendiri

2. Mulai bau badan dan berjerawat

Kebersihan pribadi mungkin merupakan salah satu perubahan terbesar dan merupakan bagian dari ciri-ciri pubertas anak laki-laki.

Mungkin sulit untuk menyuruhnya mencuci tangan atau mandi, tetapi sekarang anak perlu memperhatikan hal-hal ini karena sudah mulai berkeringat lebih banyak dan mengembangkan bau badan.

Anak mungkin akan mendatangi orangtua dan bertanya tentang mencukur rambut-rambut di wajahnya atau bertanya tentang antiperspiran atau deodoran.

Perubahan hormon akan membuat kulit menghasilkan lebih banyak minyak dan anak jufa mungkin rentan terhadap jerawat.

Baca juga: 5 Tips Atasi Masalah Jerawat dan Komedo pada Remaja

3. Pertumbuhan penis dan testis

Ciri-ciri pubertas anak laki-laki sebenarnya dimulai dengan pertumbuhan testis dan skrotum, yang volumenya akan lebih dari dua kali lipat.

Penis dan testis anak akan mulai tumbuh saat memasuki masa pubertas, begitu juga dengan rambut kemaluan.

Penis mulai dengan bertambah panjang, kemudian diikuti dengan bertambah lebar.

Sekitar sepertiga anak laki-laki memiliki tonjolan kecil pada penis mereka yang disebut papula. Benjolan ini terlihat seperti jerawat dan normal dan tidak berbahaya, meskipun permanen.

Baca juga: Ketahuilah, 5 Risiko Mencabut Rambut Kemaluan

4. Emisi nokturnal (mimpi basah)

Saat anak berkembang, dia mungkin mulai mengeluarkan emisi di malam hari hari atau yang biasa dikenal dengan istilah "mimpi basah".

Pada situasi tersebut, anak akan berejakulasi di malam hari. Ini dapat terjadi dengan atau tanpa mimpi seksual dan sangat normal terjadi.

Berbicara dengan anak tentang emisi nokturnal sebelum hari itu tiba akan sangat membantu sehingga anak tahu apa yang diharapkan dan apa yang perlu dilakukan, serta tidak menduga dirinya tidak sengaja mengompol.

Biarkan anak tahu bahwa itu hanyalah bagian lain dari pubertas dan akan hilang pada waktunya. Ereksi yang tidak disengaja adalah bagian besar ciri-ciri pubertas anak laki-laki lainnya dan bisa terjadi kapan saja, tanpa alasan sama sekali.

Baca juga: Mimpi Basah: Penyebab, Rentang Usia, dan Frekuensi Normal

5. Perubahan suara

Suara anak akan berubah saat percepatan pertumbuhannya mulai sedikit melambat. Ini terjadi karena pita suara dan kotak suara (laring) juga bertambah massa.

Sebelum berubah sepenuhnya, suara anak mungkin akan terdengar pecah dan seperti melambung, maksudnya naik dari tinggi ke rendah dengan cepat.

Hal ini bisa memalukan bagi anak, jadi berhati-hatilah akan hal ini.

Baca juga: Anak Pra-Remaja Memberontak, Apa yang Harus Dilakukan?

6. Pertumbuhan payudara

Salah satu ciri-ciri pubertas anak laki-laki lainnya adalah pertumbuhan payudara.

Saat anak pertama kali mengalami pubertas, jaringan payudaranya mungkin akan sedikit membengkak selama satu atau dua tahun karena beberapa hormonnya berubah menjadi estrogen.

Bagi sebagian besar anak laki-laki, ini bersifat sementara dan tidak berlebihan, namun pada beberapa anak lainnya bisa tampak jelas, terutama jika mereka kelebihan berat badan.

Jika area payudara anak tampak sangat bengkak atau pembengkakan terjadi sebelum atau setelah pubertas, berkonsultasilah dengan dokter. Sebab, mungkin ada masalah medis yang menyebabkan pembengkakan ini, bukan sekadar perubahan hormon.

Baca juga: 10 Kesalahan Orangtua dalam Mendidik Anak Remaja

7. Suasana hati mudah berubah

Sama seperti anak perempuan, anak laki-laki juga bisa mengalami suasana hati yang berubah-ubah karena perubahan hormon, fisik, dan emosional yang mereka alami.

Jadi, bersabarlah dan cobalah memahami kondisi ini karena akan segera berlalu.

Baca juga: Apakah Mood Swing pada Remaja Normal?

Ciri-ciri pubertas anak laki-laki menurut Prof Tanner

Orangtua perlu memberikan pemahaman ciri-ciri pubertas anak laki-laki agar anak tidak kaget ketika mengalaminya.PEXELS/FLORA WESTBOOK Orangtua perlu memberikan pemahaman ciri-ciri pubertas anak laki-laki agar anak tidak kaget ketika mengalaminya.
Menurut Healthline, Profesor James M. Tanner adalah seorang ahli perkembangan anak. Dia adalah orang pertama yang mengidentifikasi tahap-tahap pubertas yang terlihat.

Hari ini, tahap ini dikenal sebagai tahap Tanner atau peringkat kematangan seksual.

Tahap Tanner berfungsi sebagai panduan umum untuk perkembangan fisik, meskipun setiap orang memiliki jadwal pubertas yang berbeda.

Berikut peringkat kematangan seksual tersebut:

  • Peringkat Kematangan Seksual 1 (Tahap prapubertas): ini terjadi pada usia sekirar 9 atau 10 tahun untuk anak laki-laki. Tidak ada perubahan fisik yang terlihat di tahap ini.
  • Peringkat Kematangan Seksual 2 (10-15 tahun): hormon mulai mengirim sinyal-sinyal pada tubuh. Testis dan skrotum mulai tumbuh lebih besar, serta mulai tumbuh bulu kemaluan di pangkal penis.
  • Peringkat Kematangan Seksual 3 (10-16 tahun: perubahan fisik semakin terlihat jelas. Testis terus tumbuh dalam hal volume dan ukuran. Penis juga menjadi lebih panjang dan skrotum terus membesar. Rambut kemaluan menjadi lebih gelap dan keriting, serta lebih banyak muncul.
  • Peringkat Kematangan Seksual 4 (12-17 tahun): perubahan akan semakin terasa. Testis terus tumbuh, penis terus bertambah panjang dan sekarang menjadi lebih tebal. Skrotum tumbuh lebih besar dan menjadi gelap. Rambut kemaluan terasa lebih kasar, lebih tebal, dan keriting seperti rambut orang dewasa, meskipun ada lebih sedikit rambut daripada yang dimiliki orang dewasa.
  • Peringkat Kematangan Seksual 5: Testis sudah berukuran dewasa atau volumenya lebih dari 20 ml. Ukuran dan bentuk skrotum dan penis berukuran sudah seperti dewasa. Rambut kemaluan sudah terdistribusi dan bervolume normal seperti orang dewasa.

Baca juga: 9 Perubahan Fisik pada Masa Pubertas Perempuan

Membicarakan pubertas dengan anak

Penting untuk membicarakan masalah pubertas dengan anak, termasuk ciri-ciri pubertas anak laki-laki yang perlu diketahuinya.PEXELS/COTTONBRO Penting untuk membicarakan masalah pubertas dengan anak, termasuk ciri-ciri pubertas anak laki-laki yang perlu diketahuinya.
Anak akan tumbuh besar dan artinya anak akan lebih jarang berbicara terbuka dengan orangtuanya.

Umum terjadi jika remaja laki-laki menjadi tidak terlalu banyak bicara lagi dan menarik diri dari orangtuanya.

Tapi, pastikan komunikasi terbuka tetap terjaga dan bicarakan dengan anak tentang perubahan yang dialaminya.

Tetaplah berbincang soal hal-hal yang menarik perhatiannya, seperti olahraga, sekolah, atau apapun minatnya.

Ini akan membuatnya lebih nyaman untuk ngobrol dengan orangtua ketika perlu membicarakan sesuatu yang penting.

Jika ada pertanyaan atau perhatian khusus tentang pubertas yang dialami anak laki-laki Anda, bicaralah dengan dokter.

Dokter akan menentukan apakah pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai yang diharapkan, serta membantu orangtua memahami proses biologi yang terjadi.

Baca juga: Manfaat Berbicara dengan Orang Asing bagi Remaja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com