KOMPAS.com - YouTube mengeluarkan kebijakan tegas dengan memblokir seluruh konten yang berbau anti-vaksin.
Kebijakan tersebut termasuk menghapus konten yang menyebarkan informasi keliru terkait seluruh vaksin Covid-19 yang disetujui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Video yang menggambarkan bahwa vaksin Covid-19 yang disetujui WHO berbahaya dan dapat memicu autisme, kanker, atau infertilitas akan dihilangkan dari platform besutan Google itu.
Kebijakan itu juga meliputi penghapusan akun atau kanal yang mempromosikan gerakan anti-vaksin.
Baca juga: Jennifer Aniston Tegas Putuskan Hubungan dengan Orang Antivaksin
Sebelumnya, YouTube menuai kritikan karena dinilai tidak mampu melawan informasi kesehatan palsu di platform tersebut.
Pada Juli lalu, Presiden AS Joe Biden menyatakan YouTube bertanggung jawab atas keraguan masyarakat untuk divaksin dengan tersebarnya informasi seputar vaksin Covid-19 yang tidak akurat. Biden juga meminta YouTube untuk mengatasi misinformasi tersebut.
YouTube mengatakan sudah menghapus sebanyak 130.000 video sejak tahun lalu.
Ketika itu, YouTube memblokir konten yang menyebarkan misinformasi tentang vaksin Covid-19.
Dalam sebuah unggahan blog, perusahaan itu memandang misinformasi seputar vaksin Covid-19 berubah menjadi informasi yang keliru terkait vaksin secara umum.
"Kami memperluas kebijakan misinformasi medis kami di YouTube dengan pedoman baru tentang vaksin yang saat ini disetujui dan dikonfirmasi aman dan efektif oleh otoritas kesehatan setempat dan WHO."
Baca juga: 5 Informasi Vaksin Covid-19 yang Tak Berdasar, Awas Termakan Hoaks!
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.