Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bullying Antar Saudara Pun Berdampak pada Kesehatan Mental

Kompas.com - 05/10/2021, 15:17 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak orangtua mungkin menganggap tindakan bullying atau perundungan yang dilakukan antar saudara itu adalah cara yang baik untuk saling mendekatkan diri satu sama lain.

Namun, perundungan tetaplah perundungan. Baik dilakukan oleh saudara kandung maupun teman, hal itu bisa mengganggu kesehatan mental seorang anak.

Menurut sebuah penelitian baru di Inggris yang diterbitkan dalam Journal of Youth and Adolescence, perundungan oleh saudara laki-laki atau perempuan di masa kanak-kanak dapat mengancam kesehatan mental anak hingga memasuki masa remaja.

Baca juga: Kenali Tanda Remaja Putri Jadi Korban Bullying Emosional

Para peneliti menemukan bahwa dampak negatif terhadap kesehatan mental terlihat pada salah satunya, entah itu pelaku atau korban.

"Bahkan mereka yang merundung saudara kandung juga memiliki hasil kesehatan mental yang lebih buruk bertahun-tahun kemudian," kata penulis utama penelitian dari University of York, Umar Toseeb.

Melalui penelitian ini, Toseeb dan rekan-rekannya menganalisis data sebanyak 17.000 remaja untuk menentukan dampak intimidasi yang dilakukan oleh saudara kandung.

Peserta adalah bagian dari Millennium Cohort Study yang berbasis di Inggris yang dimulai pada awal 2000-an.

Para remaja menyelesaikan kuesioner tentang intimidasi saudara kandung pada usia 11-14 tahun dan tentang kesehatan mental mereka sendiri pada usia 17 tahun.

Sementara itu, orangtua mereka juga menjawab pertanyaan tentang kesehatan mental anak mereka pada usia tersebut.

Baca juga: Ajari 5 Sikap Tegas Ini kepada Anak agar Tak Jadi Korban Bullying

Tim peneliti kemudian menemukan bahwa ketika frekuensi perundungan meningkat pada awal hingga pertengahan remaja, tingkat keparahan masalah kesehatan mental pada remaja akhir juga meningkat.

"Perundungan terhadap saudara kandung sebelumnya telah dikaitkan dengan hasil kesehatan mental yang buruk, tidak diketahui apakah ada hubungan antara persistensi perundungan dan tingkat keparahan hasil kesehatan mental dalam jangka panjang," ujar Toseeb.

"Kami secara komprehensif menyelidiki berbagai macam hasil kesehatan mental yang mencakup ukuran kesehatan mental positif (kesejahteraan dan harga diri) dan negatif (gejala tekanan psikologis)," tambah dia.

Intinya, para peneliti menemukan, pelaku dan korban perundungan terhadap saudara kandung sama-sama memiliki efek jangka panjang pada kesehatan mental remaja akhir yang positif dan negatif.

Penelitian tersebut juga mencatat, masa remaja adalah periode yang sangat rentan terhadap penurunan kesehatan mental.

Hubungan saudara dapat berkontribusi untuk mengembangkan masalah tersebut.

Mereka pun menyarankan para orangtua menerapkan strategi pencegahan dan intervensi klinis yang mengurangi perundungan terhadap saudara kandung pada masa remaja awal.

Usaha semacam itu dapat meningkatkan hasil kesehatan mental di tahun-tahun remaja selanjutnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com