Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Saat Diet Memilih Jenis Makanan Lebih Penting Dibanding Porsi

Kompas.com - 06/10/2021, 08:32 WIB
Intan Pitaloka,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tubuh kita memang butuh lemak yang berfungsi sebagai bahan energi dan menjaga kesehatan. Namun, jika kita menyimpannya terlalu banyak daripada yang dibutuhkan, ada pengaruh negatifnya bagi kesehatan, salah satunya obesitas.

Sayangnya, obesitas ini sering dianggap disebabkan oleh porsi makan yang terlalu banyak atau berlebihan daripada yang akan digunakan tubuh untuk energi.

Namun, beberapa ahli mengatakan bahwa obesitas kemungkinan merupakan proses yang jauh lebih kompleks dan teori kenaikan "kalori masuk dan kalori keluar" terlalu disederhanakan.

Di Amerika Serikat, sekitar 40 persen populasi mengalami obesitas sampai disebut sebagai epidemi.

Penyebab epidemi obesitas di AS masih diteliti, tetapi sebuah studi baru yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa penyebab utamanya adalah apa yang kita makan, daripada porsi yang kita makan.

Baca juga: Ini Penyebab Utama Obesitas Menurut Ahli

"Obesitas adalah penyakit, bukan kurangnya kemauan," kata Lauren Harris-Pincus, MS, RDN, ahli diet terdaftar yang berbasis di New Jersey dan penulis "The Protein-Packed Breakfast Club".

Efek kesehatan dari obesitas

Penelitian telah menunjukkan bahwa memiliki berat badan berlebih dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit kronis.

Beberapa konsekuensi kesehatan fisik dan mental dari obesitas meliputi:

  • Tekanan darah tinggi
  • Sleeping apnea 
  • Diabetes tipe 2
  • Penyakit kardiovaskular
  • Kesehatan mental yang buruk dan kualitas hidup yang menurun

Baca juga: 12 Makanan Sehat untuk Sarapan agar Tidak Kegemukan

Makan berlebihan kemungkinan bukan penyebab obesitas

Makan berlebihan makanan olahan tinggi kalori dan gaya hidup kurang gerak dianggap sebagai penyebab utama obesitas.

Namun, karena tingkat obesitas terus meningkat terlepas dari teori ini, para peneliti sekarang mengeksplorasi kontribusi dari kalori yang berasal dari makanan tertentu.

Menurut Harris-Pincus, obesitas adalah "disregulasi asupan energi yang dihasilkan dari banyak faktor genetik dan lingkungan."

Setelah rekomendasi defisit kalori tampaknya tidak berhasil menekan tingkat obesitas, para peneliti mulai mengeksplorasi bagaimana tubuh merespons makanan tertentu untuk menentukan apakah beberapa makanan berperan signifikan dalam bobot tubuh kita.

Lalu, para peneliti telah berteori bahwa obesitas mungkin terjadi akibat makan terlalu banyak makanan kaya karbohidrat olahan, seperti tepung, permen, dan kue.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com