KOMPAS.com - Orangtua seringkali menaruh harapan yang terlalu tinggi pada anak-anak mereka supaya dapat lebih berprestasi, khususnya dalam hal akademik.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dapat menafsirkan harapan ini sebagai tekanan. Dan tekanan tampaknya tidak akan membantu mereka berhasil.
Tekanan yang memaksa anak-anak untuk berprestasi justru dapat meningkatkan risiko stres, serta berdampak negatif pada kesehatan mereka.
Apalagi, jika orangtua lebih menghargai nilai dan prestasi daripada hal-hal seperti empati, kasih sayang, kebaikan, dan keterampilan sosial yang penting bagi perkembangan anak-anak.
Baca juga: 7 Tips Membesarkan Anak yang Bahagia agar Sukses dalam Hidup
Pentingnya nilai-nilai kebaikan
Para peneliti di Arizona State University mulai menyelidiki peran apa yang dimainkan sikap orangtua terhadap kesehatan psikologis dan kinerja akademik anak-anak.
Mereka meminta 506 siswa kelas enam untuk memberi peringkat tiga hal teratas dari enam daftar pilihan yang mereka yakini diinginkan oleh orangtua.
Tiga dari nilai-nilai itu berkaitan dengan kesuksesan pribadi seperti mendapatkan nilai bagus dan memiliki karier yang sukses di kemudian hari. Sementara tiga nilai lainnya berkaitan dengan kebaikan dan kesopanan terhadap orang lain.
Para peneliti kemudian membandingkan tanggapan ini dengan seberapa baik anak-anak melakukannya di sekolah, melihat nilai, dan laporan perilaku.
Hasil terbaik ditemukan di antara anak-anak yang percaya bahwa orangtua mereka menghargai kebaikan lebih dari pencapaian (akademis) pribadi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.