Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Diet Telur, Efektifkah Turunkan Berat Badan?

Kompas.com - 06/10/2021, 11:26 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Semua versi diet telur membuat kita mengonsumsi lebih sedikit kalori, sehingga pola diet ini dapat membantu seseorang menurunkan berat badan dalam jangka pendek.

Selain itu, beberapa bukti penelitian menemukan bahwa diet tinggi protein dapat membantu menurunkan berat badan.

Pada tahun 2015, sekelompok ilmuwan meninjau kemungkinan manfaat dari diet tinggi protein.

Mereka mengutip bukti yang menunjukkan bahwa asupan protein tinggi dapat membantu mencegah sindrom metabolik, obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular karena aterosklerosis.

Para ilmuwan juga mencatat bahwa protein dapat membantu seseorang merasa kenyang, yang berarti mereka cenderung tidak akan makan berlebihan. Pada akhirnya, hal itu juga dapat membantu seseorang menurunkan berat badan.

Telur adalah sumber protein yang baik. Satu telur rebus berukuran sedang dengan berat sekitar 44 gram menyediakan sekitar 5,5 g protein atau sekitar 10-12 persen dari total rekomendasi protein harian untuk orang dewasa.

Telur juga dapat menyediakan vitamin dan mineral penting, termasuk kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, kalium, selenium, folat, kolin, vitamin A, vitamin B-12, vitamin D, dan berbagai antioksidan.

Meski sejumlah penelitian mengungkapkan manfaat telur untuk kesehatan, diet telur mungkin bukan pendekatan terbaik untuk menurunkan berat badan dan mempertahankannya dalam jangka panjang.

Diet ketat, seperti juga diet telur ini, mungkin sulit untuk diikuti, sehingga orang-orang mungkin mendapatkan kembali berat badan lama setelah kembali ke pola makan sebelumnya.

Sebuah studi 2018 menemukan bahwa makan tiga telur sehari selama 12 minggu membantu orang dengan kelebihan berat badan dan obesitas untuk menurunkan berat badan dan mempertahankan massa otot tanpa lemak, dibandingkan dengan orang yang tidak makan telur.

Namun, penulis menambahkan bahwa telur mungkin bukan pilihan terbaik untuk diet protein tinggi.

Selain itu, menurut Greatist, beberapa dampak diet telur lainnya yang mungkin kita rasakan antara lain:

  • Pelaku diet telur mungkin mengalami masalah seperti sembelit, bau mulut, dan sakit perut. Kurang asupan serat bisa membawa masalah pada sistem pencernaan kita. Menambah konsumsi sumber serat dapat menjadi solusi.
  • Mengubah pola makan menjadi rendah karbohidrat dan tinggi protein dapat menyebabkan penurunan energi. Untuk itu, kita mungkin merasa energi kita terkuras setiap harinya.
  • Berpotensi makan berlebih. Sebab, di satu titik kita mungkin akan lelah makan telur sehingga mungkin beralih ke makanan kurang sehat, seperti makanan cepat saji.

Baca juga: Berapa Lama Merebus Telur agar Matang Sempurna?

 

Cara menurunkan berat badan yang sehat

Pada akhirnya, ada banyak cara menurunkan berat badan yang lebih baik dan lebih sehat daripada hanya menjalankan diet telur.

Telur adalah sumber protein yang baik, namun tidak untuk dijadikan satu-satunya sumber nutrisi harian.

Menjalani diet telur dengan hanya mengonsumsi telur saja termasuk pola diet ketat dan tidak baik jika kita ingin mengembangkan hubungan yang sehat dengan makanan.

Jadi, penting untuk membuat perubahan sehat yang berkelanjutan, seperti mengurangi asupan kalori (terutama jika biasa mengasup kalori berlebih), rutin berolahraga, makan lebih banyak buah dan sayuran segar, dan lainnya.

Solusi jangka panjang untuk meningkatkan kesehatan dan kemungkinan menurunkan berat badan termasuk diet Mediterania dan diet DASH.

Beberapa cara menurunkan berat badan yang sehat dan berkelanjutan juga dapat dibaca pada tautan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com