Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiru Challenge di TikTok, Bocah 6 Tahun Terpaksa Operasi Usus, Kenapa?

Kompas.com - 06/10/2021, 14:04 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang bocah perempuan berusia enam tahun terpaksa menjalani prosedur pembedahan, setelah menelan 23 butir magnet.

Dikabarkan, gadis kecil di Inggris tersebut meniru tren yang ada di platform TikTok.

Sebelumnya, ia bermain dengan magnet berbentuk bulat di sekolahnya. Ia lalu membawa magnet tersebut pulang untuk dijadikan perhiasan boneka.

Beberapa hari berselang, dia malah menelan sebanyak 23 magnet.

Baca juga: Tren TikTok Campur Kopi dan Sampo, Apa Manfaatnya untuk Rambut?

Sang ibu, Tanith mengatakan, putrinya meniru tren membuat tindikan lidah yang sedang viral di TikTok.

Berdasarkan penuturan Tanith, putrinya mengaku magnet tersebut terasa enak di mulutnya.

Namun belakangan, anak itu mengeluh sakit perut dan muntah terus-menerus selama dua hari. Akhirnya, dia dibawa ke dokter pada 12 September, lalu.

Putri Tanith dipindahkan ke rumah sakit anak, dan ia didiagnosis mengalami radang usus buntu.

Dokter bedah yang mengoperasi anak tersebut menemukan adanya untaian magnet yang menyumbat usus, karena membentuk gumpalan.

Konsultan ahli bedah anak Costa Healy yang mengoperasi putri Tanith mengatakan penyumbatan usus itu berpotensi fatal.

Baca juga: Video Tiktok Perawat Bikin Banyak Orang Jadi Mau Divaksin, Apa Isinya?

Menurut Healy, magnet yang ditelan bocah itu dapat menyebabkan cedera serius.

"Kami ada tepat waktu untuk menyelamatkan dia, tetapi jika saya adalah orangtua yang memiliki magnet di rumah, saya akan menyingkirkan magnet itu," kata Healy.

Kini, gadis kecil itu sedang menjalani pemulihan di rumah setelah operasi. Pada saat yang sama, Tanith mengaku menemukan lebih banyak magnet di kamarnya.

"Dia menjalani operasi besar dan itu luar biasa baginya, dan dia memiliki bekas luka sepanjang 10 cm."

"Itu bisa menjadi jauh lebih buruk, tidak ada kerusakan permanen. Kami sedang melihat kemungkinan dia membutuhkan stoma -lubang di dinding perut," sebut sang ibu.

"Saya ingin mengingatkan orangtua tentang bahaya anak-anak bermain dengan magnet. Saya ingin menegaskan betapa berbahayanya magnet ini," tambah Tanith.

Baca juga: 7 Pengobatan Jerawat ala TikTok yang Tidak Disukai Dokter Kulit

Terkait akan kejadian ini, Jurubicara TikTok pun sampai memberikan pernyataan resmi.

"Keamanan komunitas kami adalah prioritas kami, dan kami tidak mengizinkan konten yang mendorong, mempromosikan, atau mendukung perilaku yang dapat menyebabkan cedera."

"Kami terus melakukan pencarian proaktif untuk mendeteksi konten semacam ini dan meskipun kami belum menemukan bukti hal ini adalah tren, kami akan tetap waspada dan mengambil tindakan bila diperlukan."

Pasalnya, kKejadian serupa juga dialami anak bernama Jack McGeogh di Skotlandia.

Bocah ini dirawat di rumah sakit setelah merasakan sakit perut dan muntah akibat meniru tren di TikTok.

Ibunya, Carolann McGeoch, membagikan unggahan di Facebook yang mengingatkan orangtua tentang bahaya tersebut.

Baca juga: Tak Bikin Sehat, 6 Tren Kecantikan TikTok Ini Malah Bisa Berbahaya

Dia mengecam tren yang ada di TikTok karena putranya mengalami luka pada usus buntu, usus kecil, dan usus besar.

Kendati McGeoch tidak merinci tantangan apa yang dicoba putranya, unggahan tersebut menjelaskan tantangan itu ada di TikTok.

"Jack beruntung masih hidup, tetapi jika pengalamannya dapat mencegah anak-anak lain mengalami hal yang sama, saya akan melakukan semua yang saya bisa untuk menyebarkannya."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com