Simak, 6 Cara Mengatasi Kulit Kering dan Dehidrasi

KOMPAS.com – Banyak yang menganggap jerawat hanya bisa terjadi pada mereka yang memiliki kulit berjerawat.

Padahal kenyataannya, kamu yang memiliki kulit kering pun bisa mengalaminya.

Ya, jika kulitmu kering namun berjerawat, bisa jadi disebabkan karena kulit mengalami dehidrasi.

Bahkan, hal ini umum terjadi pada seseorang yang menganggap bahwa kulitnya berminyak.

Dan faktanya, menurut dokter kulit asal New York, AS, Y. Claire Chang, setiap jenis kulit sangat rentan mengalami dehidrasi.

Baca juga: Foundation dan Blush dari Make Over Agar Kulit Kering Tetap Flawless

"Mereka yang memiliki kulit berminyak tetap bisa dehidrasi. Artinya, kulit memiliki kadar sebum yang tinggi, namun rendah kadar air,” ujar Chang.

Tak hanya itu, pengobatan kulit berjerawat pun dapat membuat kulit mengering atau iritasi.

Jadi, membuat hidrasi kulit sangat penting bagi mereka yang memiliki kulit berminyak dan berjerawat.

Nah, untuk mengetahui lebih lanjut tentang kulit dehidrasi, simak paparan pakar berikut ini.

Kulit dehidrasi dan kering, apa bedanya?

Menurut dokter kulit bersertifikat Ross C. Radusky, pipi seseorang yang mengalami dehidrasi akan mengerut saat dicubit dengan tekanan lembut, tidak kembali ke bentuknya semula.

Lalu, kulit yang mengalami dehidrasi juga akan terasa kencang dan lebih kusam dari biasanya.

Kerutan berlebih yang tidak semestinya dan lingkaran hitam di bawah mata yang lebih gelap juga biasanya menyertainya.

Sementara itu, kulit kering memiliki ciri tidak berminyak, yang bisa menimbulkan penegelupasan kulit dan kulit gatal.

Biasanya, rasa tidak nyaman yang umum merupakan ciri utamanya, dengan area alis dan sekitar mulut serta hidung yang paling terpengaruh.

Jika dilihat dari definisi di atas, dampak dehidrasi cukup terlihat dan bisa mengganggu penampilan, kan?

Namun tenang saja, dehidrasi kulit bisa dicegah dan diobati. Berikut caranya.

Mengobati kulit kering dan dehidrasi

Baik kulit kering maupun kulit dehidrasi memiliki beberapa perawatan yang sama, dan kita bisa mengabaikan beberapa langkahnya jika memiliki kulit berminyak.

Namun jika tidak yakin, setiap langkah perawatan pun tetap bisa dilakukan degan aman.

Berikut ini enam langkah pengobatan dan perawatannya.

• Pakai pelembap

Meski bisa ditangani dengan beberapa cara, pastikan untuk tidak melewatkan rutinitas perawatan kulit baik pada siang maupun malam hari, dengan pelembap yang kaya akan emolien, humektan, dan ceramide.

Baca juga: 8 Kesalahan Umum dalam Penggunaan Pelembap

Ceramide adalah lipid (molekul lemak) yang membantu kulit mempertahankan kelembapan dan fungsinya dengan baik.

“Ketika kulit kekurangan kandungan ini, kekeringan dan iritasi terjadi."

"Namun, pelembap yang bagus akan mengisi kembali kadar ceramide kulit dan menghidrasinya,” ujar dokter kulit asal New York, Sejal Shah.

• Pakailah humidifier

Chang juga mengatakan, menempatkan sebuah humidifier di meja, nightstand, atau end table juga cukup bagus.

Sebab langkah ini bisa meningkatkan kelembapan udara, sehingga udara dalam rumah tak menyerap kelembapan kulit.

• Eksfoliasi satu minggu sekali

Eksfoliasi kulit akan sangat berguna, karena sel kulit mati bisa menumpuk di permukaan kulit dan menghalangi penyerapan pelembap.

Jadi, sebaiknya lakukan esfoliasi kulit setidaknya satu minggu sekali, guna menghilangkan penumpukan sel kulit mati, dan membuat kulit bisa menerima produk perawatan lebih efisien.

Jika kulitmu sensitif, cobalah memakai eksfoliator kimia yang mengandung alpha hydroxy acids (AHAs).

Misalnya dengan asam glikolat yang tak hanya mengeksofliasi kulit, namun juga menghidrasi dan membuat kulit mempertahankan kelembapannya.

Dan, untuk mereka yang memiliki kulit super berminyak, pilihlah eksfoliasi fisik yang akan menghilangkan penumpikan sebum dengan lebih efektif.

Dokter kulit bersertifikat Michelle Henry merekomendasikan agar pemilik kulit berminyak menggunakan eksfoliator fisik yang mengandung asam salisilat (sejenis beta hydroxy acid atau BHA) dalam daftar kandungannya.

Baca juga: Tips Aplikasi Bedak Tabur untuk Kulit Kering

Asam salisilat akan mempercepat pergantian kulit dengan lembut dan dapat menembus kulit dan folikel berminyak lebih baik.

• Tambahkan serum ke rejimen kita

Sebelum melembapkan dan setelah melakukan eksfoliasi, cobalah memakai serum.

Serum sendiri bukanlah bagian dari pelembap, begitu pula sebaliknya. Namun, keduanya dapat saling melengkapi.

Radusky merekomendasikan agar kita mencari serum yang dilengkapi dengan asam hialuronat, yang membantu air mengikat kolagen di kulit.

Serum yang mengandung peptide, terutama yang berasal dari alpuktat juga akan cocok untuk mengobati kulit kering dan dehidrasi.

Pasalnya, serum ini akan meningkatkan kemampuan alami kulit untuk memproduksi asam hialuronatnya sendiri.

• Slugging

Kata slugging dapat didefinisikan sebagai proses melapisi kulit dengan Vaseline setelah mengoleskan pelembap sebelum tidur, membuat kita bangun dengan kulit yang lebih bernutrisi.

Vaseline memang akan membantu kulit menyegel semua kelembapan dari serum dan krim yang kita gunakkan dan mengunci hidrasi kulit.

• Tetap terhidrasi

Terakhir, jaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan meminum air yang cukup.

Pasalnya, meski kulit kering merupakan kondisi kulit yang kemungkinan besar akan bertahan hampir sepanjang umur, namun dehidrasi merupakan keadaan kulit yang bisa diperbaiki dengan membuat kulit tetap terhidrasi.

Baca juga: 9 Tanda Dehidrasi yang Tidak Boleh Diabaikan

Hidrasi konstan akan mencegah kulit kering atau dehidrasi yang membuat wajah terasa kering.

"Ketika kita memikirkan berat air di tempat lain di tubuh, kita memikirkan kembung dan bengkak," kata Radusky.

"Hal yang sama terjadi pada kulit. Ketika terhidrasi, sel-sel kulit kita membengkak, dan ini bagus."

"Ini akan meminimalisasi munculnya garis-garis halus dan kerutan, dan umumnya membuat kita tidak terlalu terlihat lelah,” cetus dia.