Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Sederhana Meningkatkan Keterampilan Membaca Anak Disleksia

Kompas.com - 06/10/2021, 17:29 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anak penyandang disleksia memang memiliki kesulitan membaca, mengeja, dan menulis. Namun, mereka akan mahir melakukannya jika diajar dengan tepat.

Menurut Asosiasi Disleksia Internasional, disleksia adalah ketidakmampuan belajar anak. Penyandang disleksia tidak bisa disembuhkan dan anak akan terus membawanya sampai dewasa. 

Belum lama ini sebuah penelitian menemukan bahwa dengan meningkatkan jumlah ruang antar huruf cetak atau membuat efek jarak huruf "ekstra-besar" dapat berpengaruh pada kecepatan dan akurasi membaca anak.

Baca juga: Tanda-tanda Disleksia pada Anak yang Perlu Diketahui Orangtua

Memberikan ruang ekstra pada jarak huruf

Para peneliti menunjukkan ruang ekstra di antara huruf cetak tampaknya membuat tugas membaca menjadi sedikit lebih mudah baik bagi anak-anak dengan atau pun tanpa disleksia.

Lewat metode ini, kecepatan membaca anak meningkat selama mengikut tes tiga menit. Sementara itu, anak penyandang disleksia berhasil mengurangi kesalahan membaca, khususnya melewatkan kata-kata.

"Sementara ada persepsi populer bahwa disleksia adalah masalah visual, penelitian bertahun-tahun menunjukkan sebaliknya," kata Daniela Montalto, seorang neuropsikiater pediatrik yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Oleh karena itu, disleksia tidak dapat diperbaiki atau didukung dengan penerapan alat bantu visual. Sebaliknya, disleksia dianggap sebagai kecacatan berbasis bahasa.

"Gangguan tersebut terutama berakar pada area bahasa di otak," kata Montalto.

Baca juga: Psikolog UGM: Rentan Di-bully, Jangan Beri Stigma Bodoh Anak Disleksia

Tetapi, Montalto juga mencatat, beberapa peneliti telah melihat apakah kelemahan dalam pemrosesan visual dapat berkontribusi pada lambatnya membaca yang terlihat pada penyandang disleksia.

Itu termasuk penelitian tentang alat bantu membaca visual seperti spasi huruf yang lebih lebar, overlay warna untuk mengurangi kelelahan mata, atau penggunaan font ramah disleksia.

Menurut Montalto, beberapa peneliti menyimpulkan ada manfaat. Namun, bukti penelitiannya masih kecil.

Disleksia bukan gangguan pemrosesan visual

Di sisi lain, penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Research in Developmental Disabilities melibatkan 32 anak dengan disleksia dan 27 anak normal dengan usia dan skor IQ yang sama.

Para peneliti meminta setiap anak membaca dengan keras empat teks pendek dengan atau tanpa spasi huruf tambahan dan dengan atau tanpa lapisan warna.

Baca juga: 8 Cara agar Anak Cepat Membaca, Orangtua Perlu Tahu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com