Namun, tingkat kepahitan kopi juga disebabkan faktor-faktor lain, seperti waktu penyeduhan, rasio kopi dan air, hingga suhu air yang digunakan.
Baca juga: 7 Manfaat Kopi Hitam Tanpa Gula
Biji kopi yang disangrai ringan umumnya dipakai untuk kopi seduh dan kopi tetes (drip coffee).
Sementara, biji kopi yang disangrai lama cocok untuk espresso atau kopi yang menggunakan susu dan krim.
Penelitian menemukan asupan kopi dalam jumlah sedang (sekitar tiga cangkir per hari atau kurang) dapat memberi perlindungan terhadap penyakit alzheimer.
Asupan kopi dalam jumlah moderat juga dikaitkan dengan pengurangan risiko peradangan dan memperbaiki kondisi penderita diabetes tipe 2.
Namun, sebagian besar studi didasarkan pada pengamatan atau observasi, yang melahirkan hasil yang bertentangan.
Maka dari itu, diperlukan lebih banyak uji coba terkontrol secara acak pada manusia guna menentukan manfaat kesehatan dari kopi.
Terlepas dari hal tersebut, kopi mengandung nutrisi bioaktif seperti polifenol asam klorogenat yang dapat membantu menurunkan berat badan.
Baca juga: Cara Menyimpan Biji Kopi agar Tahan Lama
Studi terdahulu menunjukkan kopi juga mengandung melanoidin, senyawa yang dinilai dapat mengurangi peradangan.
Disebutkan, kopi yang disangrai ringan memiliki kandungan antioksidan dan polifenol yang lebih tinggi ketimbang kopi yang disangrai lama.
Hanya saja, sejumlah penelitian menunjukkan kopi dark roast memiliki kandungan akrilamida yang lebih rendah dibandingkan kopi light roast.
Akrilamida adalah bahan kimia yang terbentuk dari makanan yang dipanaskan dalam suhu tinggi. Senyawa ini dikaitkan dengan risiko peningkatan kanker.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.