Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sexual Aversion Disorder, Gangguan Hilangnya Hasrat Seksual

Kompas.com - 08/10/2021, 06:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kehilangan hasrat atau minat seksual dalam hubungan suami-istri memang kerap terjadi dengan berbagai macam penyebabnya.

Namun, secara spesifik ada gangguan yang membuat kita kehilangan hasrat untuk berhubungan seksual. Gangguan ini dikenal dengan sebutan sexual aversion disorder.

Gangguan seksual yang ekstrem ini terjadi secara berulang, di mana pengidapnya menghindari semua atau hampir semua kontak seksual genital.

Akibatnya, muncul kesusahan atau kesulitan interpersonal pada penderita.

Baca juga: Mengapa Hasrat Seksual Tiba-tiba Menurun?

Bahkan, gangguan ini juga bisa mengarah pada penghindaran semua kontak fisik dengan pasangan, apa pun bentuknya.

Ada sangat sedikit statistik tentang prevalensi sexual aversion disorder yang dapat dengan mudah dikacaukan dengan gangguan lain.

Orang biasanya didiagnosis dengan gangguan ini pada awal usia 20-an, yang merupakan rentang usia di mana banyak orang menjadi sangat aktif secara seksual.

Tanda dan gejalanya

Satu-satunya karakteristik yang terkait dengan gangguan seksual ini adalah keengganan yang ekstrem terhadap kontak seksual genital dengan pasangan.

Keengganan terhadap seks dapat bermanifestasi dalam reaksi kecemasan, ketakutan, dan bahkan rasa jijik terhadap potensi peluang seksual.

Bagi sebagian orang, mereka takut pada satu aspek tertentu dari hubungan seksual seperti air mani atau cairan vagina.

Dalam kasus ini, dimungkinkan bagi pengidapnya untuk menghindari tindakan apa pun yang dapat membuat mereka bersentuhan langsung dengan cairan tubuh seksual, demi mengurangi timbulnya serangan panik tadi.

Baca juga: Waspadalah, Hasrat Seksual Menurun di Usia 35 hingga 55 Tahun

Secara umum, gangguan ini dapat menyebabkan gejala yang biasanya terkait dengan kecemasan dan depresi yang parah.

Selain itu, pengidapnya pun menjadi berperilaku menghindar yang meluas ke bidang kehidupan lainnya.

Pada tahun 1987 ketika sexual aversion disorder terdaftar di the Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM), terapis seks Helen Singer Kaplan mencatat karakteristik dari 373 pasien dengan penghindaran seksual.

Dia menemukan beberapa kesamaan yang terjadi saat mengalami gangguan ini, yakni sebagai berikut:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com