KOMPAS.com - Industri kecantikan merupakan salah satu industri yang dinamis dan terus berinovasi, serta harus selalu siap beradaptasi dengan perubahan yang ada.
Oleh sebab itu, ketika cara hidup kita berubah karena pandemi, industri kecantikan ikut berubah. Penjualan produk yang dahulunya melalui toko offline misalnya, kini mayoritas dilakukan secara online. Begitu juga dengan kebutuhan produk yang menyesuaikan.
Meski pendapatan produk kosmetika di Indonesia pada tahun 2020 sempat mengalami penurunan hingga 4% berdasarkan data dari Euromonitor, pada tahun 2021 angka itu naik karena munculnya minat pada produk skincare.
Lalu bagaimana kira-kira tren industri kecantikan di Indonesia tahun depan?
Menurut Na Sung Min, Strategic Marketing Leader PT Cosmax Indonesia, tahun 2022 merupakan era CHANGE bagi seluruh pelaku industri kecantikan di Indonesia.
Yang dimaksud CHANGE adalah Collaboration, Hybrid, Advanced, Natural, Glass Skin, dan Eco-Friendly.
Collaboration atau kerja sama sudah terlihat sejak saat ini, antar pelaku industri dan bisnis, termasuk merek kecantikan lokal di Indonesia.
"Kegiatan kolaborasi sangat efektif guna untuk meningkatkan brand awareness," ujar Na Sung Min dalam keterangan pers.
Kolaborasi yang sudah terjadi antar merek lokal antara lain Somethinc dengan Kopi Kenangan, yang menghadirkan produk kecantikan berbahan dasar kopi yaitu Coffeeinc Lip Scrub.
Lalu kolaborasi antar merek lokal dan merek internasional seperti Jacquelle yang bekerja sama dengan Disney menghadirkan produk masker muka bertemakan salah satu karakter Disney yaitu Butter Clay Mask Cinderella dan Yogurt Sleeping Mask Rapunzel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.