Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/10/2021, 14:30 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Semakin tinggi intensitas dan semakin durasi olahraga, maka akan semakin banyak kalori yang kita bakar.

Jika hanya punya sedikit waktu untuk berolahraga, cobalah melakukan latihan interval intensitas tinggi (HIIT).

Penelitian menunjukkan bahwa (HIIT) dapat membakar lebih banyak kalori daripada sesi kardio yang stabil dengan durasi yang sama.

Misalnya, cobalah berlari atau bersepeda secepat mungkin selama 1 menit, lalu pelan-pelan turunkan kecepatannya dan bersepeda selama 3 atau 4 menit. Lanjutkan intensitas tersebut secara bergantian, setidaknya selama 15-20 menit untuk pembakaran kalori yang lebih maksimal.

Beberapa latihan kardio lain yang dapat dilakukan termasuk menari, jalan kaki, berenang, dan lari.

Temukan aktivitas kardio yang benar-benar kita sukai sehingga kita lebih menikmatinya dan dapat melakukannya untuk jangka panjang.

Baca juga: 7 Jenis Olahraga Kardio yang Bisa Dilakukan di Rumah

3. Hindari alkohol

Alkohol adalah zat inflamasi. Ketika dicampurkan dengan bahan-bahan manis dan karbonasi, alkohol dapat menyebabkan kembung, gas, retensi cairan, dan peradangan.

Semua ini dapat berkontribusi terhadap wajah yang membengkak dan lemak di pipi.

Selain itu, kalori dari alkohol juga tinggi dan minuman ini dapat menyebabkan dehidrasi. Ketika dehidrasi, tubuh akan mencoba menahan cairan. Hal ini juga bisa berkontribusi terhadap tubuu yang membengkak, termasuk wajah.

Mengurangi konsumsi alkohol dapat sangat membantu sebagai cara menghilangkan lemak di pipi dan menurunkan berat badan secara keseluruhan.

Baca juga: Depresi hingga Pendarahan, Sederet Bahaya Minum Obat dengan Alkohol

4. Tidur cukup

Berusaha tidur cukup bisa menjadi salah satu cara menghilangkan lemak di pipi dan menjaga berat badan ideal secara keseluruhan.PEXELS/KETUT SUBIYANTO Berusaha tidur cukup bisa menjadi salah satu cara menghilangkan lemak di pipi dan menjaga berat badan ideal secara keseluruhan.
Begadang hingga dini hari membuat kita lebih mungkin untuk makan di malam hari.

Sebuah studi tahun 2017 menemukan adanya korelasi antara ngemil setelah waktu makan malam dan kenaikan berat badan.

Ngemil di malam hari tidak hanya meningkatkan total asupan kalori kita, tetapi juga mengacaukan ritme sirkadian tubuh.

Ini berkaitan dengan penambahan berat badan, bahkan ketika kita tidak mengonsumsi kalori ekstra.

Saat kita tidak cukup tidur, tubuh akan menghasilkan hormon stres kortisol yang lebih tinggi. Ini berkaitan dengan metabolisme yang lebih lambat dan peningkatan nafsu makan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com