Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/10/2021, 08:01 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Brides

KOMPAS.com - Selama ini, dalam kehidupan sosial, laki-laki sering digambarkan sebagai gender yang lebih suka berselingkuh dibandingkan dengan perempuan.

Tetapi, sebuah penelitian menunjukkan bahwa kesenjangan gender perselingkuhan semakin menyempit, terutama di kalangan orang yang lebih muda.

Misalnya, sebuah studi dari The Kinsey Institute di Indiana University menemukan bahwa di antara peserta dengan usia rata-rata 31 tahun, tidak ada perbedaan gender yang signifikan dalam laporan perselingkuhan (23 persen laki-laki vs 19 persen perempuan).

Bahkan, Survei Sosial Umum (GSS) dari National Opinion Research Center juga menunjukkan bahwa persentase wanita yang selingkuh meningkat hampir 40 persen dari tahun 1990-2010, sementara tingkat perselingkuhan pria tetap stabil di angka 21 persen.

Beberapa mengaitkan peningkatan perselingkuhan ini karena adanya peningkatan tanggung jawab yang membuat kebutuhan dan keinginan perempuan modern juga semakin meningkat.

Baca juga: 10 Alasan Jujur Mengapa Seseorang Berselingkuh

Melalui sudut pandang feminis dan kebebasan finansial, perempuan saat ini cenderung diposisikan lebih baik untuk mencari kepuasan emosional maupun seksual yang hilang dalam hubungan mereka.

"Kesenjangan bergeser ketika perempuan pergi bekerja, memiliki uang, dan pilihan untuk diri mereka sendiri. Dengan adanya pilihan, orang mencari apa yang disukai," jelas terapis pernikahan dan seks, Angela Skurtu M.Ed, LMFT.

Menurut dia, sekarang para perempuan lebih mengharapkan kebahagiaan, seks yang baik, sahabat, dan mungkin karir yang cemerlang, sama seperti laki-laki.

Di luar semua itu, ada beberapa alasan lain mengapa perempuan berselingkuh. Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, Skurtu menjelaskannya seperti berikut ini.

1. Ketidakpuasan dalam hubungan

Hal ini dapat dilihat sebagai tema yang mendasari mayoritas motivasi perselingkuhan.

"Ketidakpuasan adalah awal mulanya," ujar Skurtu.

"Orang-orang yang berselingkuh mengatakan bahwa mereka berada dalam kondisi yang buruk," lanjut dia.

Ketika kesempatan untuk berselingkuh muncul, alih-alih menghentikannya, banyak yang justru melintasi batas.

Kebanyakan orang menjadikan kondisi yang menurutnya buruk sebagai alasan untuk membenarkan perilaku mereka ketika berselingkuh.

Tidak menemukan kepuasan dalam hubungan saat ini dapat memicu seseorang, baik laki-laki maupun perempuan, untuk mencari kepuasan itu di tempat lain.

Beberapa orang bahkan menggunakan perselingkuhan (baik disadari atau tidak) sebagai cara untuk mengakhiri hubungan dengan pasangan.

Baca juga: Mengapa Selingkuh untuk Balas Dendam adalah Ide yang Buruk?

2. Harga diri yang rendah

Halaman:
Sumber Brides
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com