Makanan yang digoreng dapat menyebabkan kecemasan dan depresi.
Bahkan, makanan yang digoreng juga dikaitkan dengan penyakit jantung yang merupakan pembunuh nomor satu di Amerika Serikat.
Banyak penelitian selama beberapa dekade telah mengonfirmasi hubungan tersebut dengan studi tinjauan tahun 2015 yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients.
Di mana, jurnal tersebut menemukan, makan gorengan empat kali atau lebih dalam seminggu dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2, gagal jantung, obesitas, diabetes tipe 2 yang lebih tinggi, dan hipertensi.
Obesitas, diabetes, dan hipertensi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.
Ini mungkin karena makanan yang digoreng dengan minyak tinggi asam lemak jenuh dan minyak terhidrogenasi parsial dapat menyumbat arteri kita.
Pilihan yang lebih baik adalah lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda. Para ahli pun merekomendasikan kita untuk menghindari makanan yang digoreng sepenuhnya dari diet kita.
"Banyak jus buah yang kita beli di supermarket adalah 10 persen buah dan 90 persen gula," terang Escobar.
Baca juga: Jus Buah Bit Membantu Penuaan dengan Lebih Sehat
Hal-hal ini tidak jauh lebih baik bahkan jika kita memeras jus sendiri.
Ketika kita makan sepotong buah, katakanlah jeruk, kita hanya makan satu atau dua sekaligus dengan lebih sedikit gula yang dikemas dengan serat, dicerna lebih lambat, menjaga gula darah tetap stabil, dan membuat kita merasa kenyang lebih lama.
Namun, jika kita membuat jus buah, kita akan membutuhkan lima atau enam jeruk dengan tambahan gula dan lebih sedikit serat, yang membuat kita siap untuk lonjakan gula darah dan kecemasan.
American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar anak di bawah satu tahun tidak mengonsumsi jus buah sama sekali dan beralih pada buah-buahan asli.