Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/10/2021, 21:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber DMarge

KOMPAS.com - Stres buruk bagi kesehatan, karena dapat menyebabkan kecemasan dan rasa tertekan.

Sayangnya, menghilangkan stres sepenuhnya hampir tidak mungkin, karena kita pasti akan mengalaminya nyaris setiap hari, dan bahkan kadang-kadang terjadi tanpa disadari.

Stres akut bisa terjadi berkepanjangan dan terus-menerus, sehingga dapat berdampak negatif pada kesehatan jika terus berlanjut maupun tidak diobati.

Di sisi lain, seorang petarung MMA Irlandia, Conor McGregor justru mendorong orang-orang untuk mengalami stres akut jika ingin menjadi lebih kuat.

"Paparan terhadap stres akut setiap hari akan membuat kita jauh lebih kuat!" tulis dia dalam kicauan di akun Twitter-nya baru-baru ini.

Baca juga: 12 Cara Menghilangkan Stres, Demi Kesehatan Mental yang Lebih Baik

Dalam kasus Conor, contoh stres akut yang bermanfaat itu, termasuk kopi, sinar matahari, olahraga, sauna, berendam di air es, dan berpuasa.

Ini adalah beberapa contoh yang bagus dari faktor stres karena ketika kita mengekspos tubuh kita ke salah satunya, tubuh kita akan merasa ditantang.

Peran stres akut

Selama respons stres akut, sistem saraf otonom diaktifkan dan tubuh mengalami peningkatan kadar kortisol, adrenalin, serta hormon lain.

Supaya dapat menghasilkan peningkatan detak jantung, laju pernapasan yang lebih cepat, dan tekanan darah yang lebih tinggi.

Berendam di air es adalah contoh sempurna dari aktivitas yang sebenarnya tidak ingin kita lakukan, dan aktivitas yang tidak akan kita nikmati, tetapi menjadi sesuatu yang membawa banyak manfaat. 

Mandi air dingin atau bahkan air es juga dapat membantu meningkatkan pemulihan otot, kekebalan dan sirkulasi tubuh, kewaspadaan,  serta membantu mengatasi depresi.

Sementara itu, sinar matahari (terutama di pagi hari) dan olahraga terbukti bermanfaat bagi ritme sirkadian, dan kesehatan kita secara keseluruhan.

Lalu, puasa dapat membantu kita membangun otot dan mencegah penyakit jantung.

Penelitian yang dilakukan

Jika kita masih tidak yakin, sebuah studi tahun 2013 yang dilakukan oleh para peneliti dari University of California, Berkeley, meneliti efek stres akut pada tikus.

Baca juga: Pandemi Memicu Gejala Depresi dan Kecemasan pada Anak

Tim peneliti akhirnya menemukan, peristiwa stres yang signifikan namun singkat itu menyebabkan sel induk di otak mereka berkembang biak menjadi sel saraf baru, yang ketika matang dua minggu kemudian, meningkatkan kinerja mental tikus.

Halaman:
Sumber DMarge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com