Sebuah studi tahun 2013 yang diterbitkan dalam jurnal Personality and Individual Differences menemukan bahwa seseorang yang lebih banyak bersyukur melaporkan kesehatan fisik yang lebih baik.
Alasannya, apra peneliti menemukan mereka cenderung memiliki kesehatan psikologis yang lebih baik, berpartisipasi dalam kegiatan yang lebih sehat, dan lebih bersedia mencari bantuan untuk masalah kesehatan mereka.
Semua itu berkaitan dengan kesehatan fisik yang lebih baik.
Pada akhirnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa praktik bersyukur dapat membantu kita mencegah penyakit di kemudian hari.
Sebuah studi tahun 2015 menemukan, bersyukur dapat membantu kita memiliki suasana hati yang lebih baik, kualitas tidur yang lebih baik, lebih banyak efikasi diri yang berkaitan dengan kesehatan jantung, dan menurunkan jumlah peradangan dalam tubuh.
Studi lain dari National Institutes of Health (NIH) menganalisis aliran darah di berbagai wilayah otak pada peserta yang mengungkapkan perasaan syukur.
Para peneliti menemukan, individu yang menunjukkan lebih banyak rasa syukur memiliki tingkat aktivitas yang lebih tinggi di hipotalamus, bagian otak yang mengontrol fungsi utama tubuh, seperti makan, minum, tidur, metabolisme, dan respons stres.
Baca juga: 6 Manfaat Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan
Salah satu manfaat bersyukur adalah membantu tidur lebih baik.
Sebuah penelitian di tahun 2011 yang dipublikasikan dalam jurnal Applied Sciences: Health and Wellbeing meneliti para siswa yang sulit mendapatkan tidur berkualitas.
Kemudian, para siswa tersebut diminta untuk melakukan praktik bersyukur. Hasilnya, mereka dapat menurunkan kekhawatiran sebelum tidur, serta cenderung memiliki kualitas tidur yang lebih baik secara keseluruhan.
Baca juga: Jangan Sepelekan, 15 Penyebab Susah Tidur di Malam Hari
Sebagai contoh, ketika kondisi keuangan kita sedang kurang baik. Seseorang yang selalu memikirkan hal negatif mungkin hanya akan ngomel tentang isi rekening bank mereka dan merasa tak punya apa-apa.
Tapi, seseorang yang rutin melakukan praktik bersyukur mungkin akan memusatkan perhatian mereka pada hujan yang memberi makan tanaman dan pohon sehingga mereka masih bisa makan, dengan bantal dan tempat tidur nyaman yang masih mereka miliki setiap malamnya, atau dengan sahabat di sekitar mereka yang masih ada dan selalu peduli satu sama lain.
Temukan setiap kesempatan untuk berlatih bersyukur dan manfaatkan momen tersebut. Hal itu adalah bagaimana kita mengondisikan pikiran untuk menemukan lebih banyak hal untuk dihargai dan menciptakan kebiasaan positif baru, yang ternyata juga berdampak pada jalur saraf otak kita.
Dengan begitu, manfaat bersyukur membantu kita memandang dunia dengan perspektif "setengah gelas".
Maksudnya, kita menyingkirkan pikiran tentang "apa yang kurang", tapi lebih melihat kepada "apa yang sudah kita miliki".
Baca juga: 35 Kumpulan Kata-kata Motivasi Hidup untuk Lebih Semangat dan Sukses
Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of Rome menemukan bahwa mengungkapkan bersyukur secara teratur dapat mengurangi gejala depresi dan gejala kecemasan.
Neuropsikolog dari New York City, Sanam Hafeez, MD mengatakan bahwa bersyukur adalah cara untuk mengingatkan diri kita bahwa tidak semua hal di sekeliling kita buruk dan kita bisa fokus pada berkat yang telah dimiliki.
Baca juga: Sering Diabaikan, Kenali 3 Gejala Depresi pada Pria
Sejumlah studi menunjukkan bahwa merasa percaya diri dengan siapa diri kita dan kemampuan kita juga dapat berasal dari kebiasaan bersyukur secara teratur.
Ini menjadi semacam efek domino. Menurut psikolog klinis Shelley Sommerfeldt, PsyD, semakin positif yang kita rasakan dalam diri, akan semakin banyak energi positif yang kita ekspresikan kepada orang lain.