KOMPAS.com - Kecemasan merupakan kondisi wajar yang pasti pernah dialami oleh setiap orang dalam beragam kadar dan alasan.
Mulai dari masalah pekerjaan, pengasuhan anak, hubungan dengan kekasih, dan banyak alasan lain, bisa menjadi pemicu munculnya kecemasan.
Wendy Suzuki, Ph.D., ahli saraf dan penulis Good Anxiety, menyebut pada suatu titik ketika kecemasan harian telah mencapat batas yang amat tinggi, bisa membuat orang tak mampu lagi memetakan penyebab kecemasan itu.
Baca juga: 9 Makanan dan Minuman yang Bisa Perburuk Gangguan Kecemasan
Dengan demikian, menurut Suzuki, setiap orang harus mampu belajar menguragi kadar atau volume kecemasan tersebut.
"Untuk mencoba dan kembali ke elemen kecemasan yang protektif dan produktif, pertama-tama kita perlu belajar cara menolaknya," kata dia.
Berikut adalah tiga tips dari Suzuki tentang bagaimana cara meredam rasa cemas yang terus datang mengganggu.
"Kedengarannya sederhana, tapi ini sangat berharga buat kita," ungkap Suzuki.
Dia menyebutkan, kecemasan mengaktifkan bagian fight-or-flight dari sistem saraf.
Nah, ketika kita melakukan pernapasan dalam dan berirama, maka reaksi ini akan mengaktifkan saraf vagus.
Pernapasan teratur juga mengaktifkan sistem saraf parasimpatis. Keduanya pada gilirannya dapat mengerem kecemasan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.