Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/10/2021, 18:36 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Diet mediterania merupakan pola makan yang menjadi langganan "juara" dalam kategori diet sehat dan direkomendasikan para pakar nutrisi. Jenis makanan utama dalam diet ini adalah sayuran, biji-bijian, dan minyak zaitun.

Diet ini juga tidak memaksa pelakunya untuk menjalani aturan makan yang ketat, dibandingkan dengan jenis diet lain, seperti diet keto atau diet Atkins.

Akan tetapi, studi baru yang dimuat dalam jurnal American Diabetes Association's berjudul Diabetes Care mengungkap terdapat satu pola diet yang lebih efektif ketimbang diet Mediterania.

Diet yang dimaksut adalah personalized postprandial targeting diet atau diet PPT. Diet ini  lebih efektif memperbaiki indeks glikemik pada orang dengan kondisi prediabetes.

Baca juga: 4 Gejala Prediabetes yang Perlu Diwaspadai

Seperti diketahui, prediabetes merupakan kondisi kesehatan yang serius di mana kadar gula darah lebih tinggi dari biasanya, tetapi belum cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes tipe 2.

Biasanya dokter akan menyarankan untuk mengubah pola makan menjadi lebih sehat dan rendah kalori agar gula darah kembali normal.

Mengenal diet personalized postprandial targeting

Diet mediterania menjadi populer karena mudah dijalani dan bisa memberikan manfaat bagi kesehatan, terutama kesehatan jantung, kesehatan metabolisme, kesehatan otak, dan kesehatan usus.

Di sisi lain, diet PPT adalah diet yang bergantung pada algoritme pembelajaran mesin yang mengintegrasikan fitur klinis dan mikrobioma untuk memprediksi respons glukosa postprandial individu.

Baca juga: 12 Camilan Sehat dan Lezat untuk yang Sedang Diet

Tidak seperti diet Mediterania, diet PPT tidak dapat dijadikan patokan untuk setiap orang karena diet tersebut dipersonalisasi atau diatur sesuai kebutuhan individu.

Sederhananya, diet PPT yang dijalani oleh satu individu belum tentu sama dengan individu lainnya.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care melibatkan sebanyak 225 orang dewasa dengan kondisi pradiabetes.

Peserta dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama menerapkan diet Mediterania, dan kelompok kedua diet PPT.

Seluruh peserta diberikan waktu enam bulan, dengan tambahan waktu pemeriksaan lebih lanjut (follow up) enam bulan. Selama penelitian mereka menggunakan alat monitor glukosa.

Para peneliti menemukan, kedua kelompok mengalami penurunan kadar glukosa jika dibandingkan kadar glukosa harian mereka sebelum menerapkan diet (lebih dari 140 mg/dl).

Namun, kelompok yang mengikuti diet PPT mengalami penurunan kadar glukosa yang jauh lebih besar.

Baca juga: Ketahui Kadar Gula Darah yang Ideal untuk Cegah Diabetes

Terlepas dari tingginya popularitas diet Mediterania di mata masyarakat dan ahli kesehatan, studi ini menunjukkan fakta yang berbeda.

Orang-orang dengan kondisi pradiabetes yang mengikuti diet PPT kemungkinan bisa mengelola lonjakan gula darah secara lebih efektif, khususnya setelah makan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com