Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mencegah Risiko Sepsis ketika Mengalami Infeksi

Kompas.com - 11/10/2021, 20:33 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sepsis adalah kondisi medis darurat yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bekerja tak terkendali melawan infeksi.

Kondisi ini bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan dan bahkan berisiko kematian. Hal ini dipicu kegagalan fungsi organ yang membuat tubuh tidak bisa berfungsi seperti semestinya.

Pengalaman buruk inilah yang baru saja dilewati oleh Chicco Jerikho, seperti dibagikannya di Instaram. Ia mengaku sempat kritis ketika dirawat di rumah sakit karena mengalami sepsis.

Kondisinya drop begitu cepat sehingga harus dirawat intensif dengan bantuan berbagai alat medis.

Respon cepat inilah yang membantu nyawanya bisa terselamatkan. Begitu pula dengan pola hidup sehat, olahraga dan konsumsi suplemen secara rutin yang membuatnya bisa pulih lebih cepat.

Sepsis merupakan kondisi yang bisa menyebabkan kematian namun bukan berarti tidak bisa dicegah. Ada sejumlah hal yang perlu kita perhatikan untuk mencegah agar infeksi yang dialami tidak memburuk dan menjadi sepsis berat.

Baca juga: Mengenal Gejala Sepsis, Kondisi Medis yang Dialami Chicco Jerikho

Cara mencegah sepsis ketika mengalami infeksi

Gejala sepsis termasuk demam, detak jantung meningkat, sesak napas dan disorientasi. Jika tidak mendapatkan penanganan cepat dan tepat, kondisi ini bisa mengarah pada syok septik.

“Syok septik adalah keadaan di mana organ tidak menerima aliran darah yang sesuai untuk berfungsi karena tekanan darah yang sangat rendah,” kata Kimberly Brown, MD, MPH, dokter ruang gawat darurat (ER), dikutip dari laman Everyday Health.

Sepsis dapat dipicu akan kehadiran infeksi di dalam tubuh, termasuk yang disebabkan bakteri, virus dan jamur.

Sejumlah masalah kesehatan yang mungkin jadi pemicunya misalnya infeksi saluran kemih, pneumonia, infeksi perut, dan infeksi kulit.

Luka terbuka pada kulit seperti sayatan, goresan dan robekan juga bisa meningkatkan risiko masuknya bakteri pada tubuh yang menyebabkan infeksi.

Sepsis bisa dialami oleh siapa saja namun risikonya jauh lebih tinggi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah. Misalnya penderita penyakit kronis, bayi, orangtua dan wanita hamil.

Oleh sebab itu, ada sejumlah panduan yang dibagikan untuk mencegah terjadinya sepsis ketika mengalami infeksi.

Baca juga: Luka Baru Sebaiknya Ditutup Plester atau Dibiarkan Terbuka?

Mengobati infeksi

Pastikan untuk mendapatkan perawatan kesehatan ketika mengalami infeksi untuk mencegah komplikasi sepsis. Masalah infeksi kecil, seperti kandung kemih atau kulit bisa menjadi sepsis jika tidak ditangani dengan baik.

Infeksi membutuhkan antibiotik, antivirus atau antijamur untuk penyembuhan. Pastikan kita tidak mengobatinya sendiri tanpa pengetahuan dan skill yang memadai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com