KOMPAS.com - Vitamin D bermanfaat untuk menjaga kekebalan tubuh maupun menjaga kekuataan tulang.
Asupan vitamin D juga bisa didapatkan dari konsumsi makanan seperti kuning telur, keju, ikan salmon, tuna, dan hati sapi.
Selain itu, ada cara yang jauh lebih mudah dan murah untuk mendapatkan vitamin ini, khususnya bagi kita yang tinggal di negara tropis.
Berjemur di bawah sinar matahari di waktu yang tepat memungkinkan tubuh mendapatkan vitamin D dengan memadai.
Baca juga: Pahami, Waktu Terbaik Mengonsumsi Vitamin D
Sayangnya, banyak orang masih sulit memenuhinya sehingga memilih mengkonsumsi suplemen vitamin D. Saat ini memang sudah cukup banyak suplemen vitamin D kemasan yang dijual dengan dosis yang beragam.
Kebiasaan konsumsi suplemen vitamin D memang bertujuan baik. Namun dosis yang terlalu tinggi tidak dianjurkan karena dapat memicu efek samping yang kurang baik.
Vitamin D adalah jenis yang larut dalam lemak sehingga dosis yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan. Jumlah yang terlalu tinggi ini bisa mencapai level yang berbahaya sehingga malah menjadi racun dalam tubuh.
Orang dewasa dianjurkan membatasi konsumsi suplemen vitamin D dengan dosis maksimal 4.000 IU/hari.
Selain itu, orang yang terbiasa mengkonsumsi suplemen vitamin D secara rutin juga disarankan memeriksakan kadar secara berkala.
Rajsree Nambudripad, MD, spesialis pengobatan integratif di Pusat Medis Providence St. Jude, California, Amerika Serikat menyebutkan durasi yang ideal adalah tiga sampai enam bulan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.