KOMPAS.com - Tiga ekonom asal Amerika Serikat meraih Hadiah Nobel ekonomi 2021 atas kontribusinya menjalankan eksperimen nyata soal ketenagakerjaan.
Penghargaan tertinggi di dunia ilmiah ini dianugerahkan kepada David Card, profesor di University of California, Berkeley.
Lalu, Joshua Angrist, profesor di Massachusetts Institute of Technology, dan juga Guido Imbens yang berstatus guru besar di Universitas Stanford, California.
Baca juga: Mengenal 6 Tokoh Dunia yang Tolak Hadiah Nobel
Ketiganya dianggap berjasa bagi kemanusiaan dengan sukses menjawab sejumlah pertanyaan ekonomi yang sangat fundamental berdasarkan eksperimen yang berakar pada kehidupan nyata.
Meski berbagi kehormatan yang sama di mata dunia, ketiganya memiliki peran yang berbeda-beda dalam prosesnya.
David Card melakukan inovasi atas risetnya tentang upah minimum, imigrasi, dan pendidikan.
Salah satu poin yang ditonjolkan, akademisi ini membuktikan, kenaikan upah minimum tidak serta merta menyebabkan berkurangnya lapangan kerja.
Dalam prosesnya, dia menerapkan metode eksperimen nyata, dengan mempelajari situasi yang terjadi di dalam praktik kongkret.
Dalam hal ini, Card membandingkan pekerja makanan cepat saji yang tinggal di Pennsylvania dengan di New Jersey.
Ia sukses menjungkirbalikkan teori ekonomi yang selama ini beranggapan upah minimum akan mampu menghasilkan lebih banyak lapangan pekerjaan.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Hadiah Nobel, Penghargaan Prestisius untuk Kemanusiaan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.