Lalu jika ingin mencoba menginap, van Leeuwen mengatakan, ada dua cara untuk mencobanya.
Pertama, tamu bisa menyewa seluruh tujuh ranjang yang tersedia, dan lantas berkunsoltasi dengan van Lewuween untuk membuat rencana perjalanan.
Dua orang dari tim van Leeuwen akan bergabung dalam perjalanan untuk mengemudikan bus dan bertindak sebagai tuan rumah.
Kedua, tamu bisa menyewa tempat tidur single di perjalanan yang sudah ada, mirip seperti hostel.
Dalam perjalanan tersebut, tamu akan bertemu tujuh orang asing lainnya dan dua tuan rumah.
Terkait biaya, untuk akhir pekan, biaya menginap di tempat ini adalah 464 dollar AS atau sekitar Rp 6,5 juta.
Sementara untuk biaya per minggu, 990 dollar AS atau sekitar Rp 14 juta, tergantung pada rute perjalanannya.
Baca juga: Kisah Perempuan Jalan Kaki Keliling Dunia Selama 6,5 Tahun
Memang, kita tidak dapat menginap hanya satu malam saja, dan semua makanan (vegetarian), sudah termasuk dalam harga.
Selain itu, wisata dan daftar kegiatan juga disertakan dalam harga tersebut.
Setelah melakukan beberapa perjalanan, sejauh ini van Leeuwen mengaku bersemangat untuk melihat perkembangan bisnisnya ke depannya.
Bus itu belum menghasilkan uang bagi mereka berempat, karena mahalnya biaya asuransi. Kendati demikian, mereka tetap bersemangat untuk melanjutkannya.
Mereka akan segera melakukan perjalanan ketiga dalam beberapa minggu ke depan, dan berharap untuk segera go international pada 2022 mendatang.
"Aku sangat bangga pada kami berempat karena membangun bus ini tanpa pengalaman membangun dan memiliki bus, menunjukkan bahwa tak ada yang tak mungkin,” ujar van Leeuwen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.