Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Stealthing, Bentuk Kekerasan Seksual soal Pelepasan Kondom

Kompas.com - 12/10/2021, 23:00 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Health

 

Seseorang melakukan stealthing karena berbagai alasan yang berbeda dan tidak bisa ditebak.

Alasan yang paling umum dikemukakan adalah anggapan hubungan seksual jauh lebih nyaman dan memuaskan tanpa menggunakan kondom.

Meski demikian, stealthing bukan hanya soal preferensi seksual atau kesenangan semata, namun lebih merupakan tindakan yang berkaitan dengan sikap egois, kekuasaan, dan kontrol.

“Pelaku merasa berhak atas tubuh pasangannya,” ungkap Hall lebih jauh. 

Kesenangan dan sensasi yang dimaksud sebenarnya berasal dari rasa berkuasa atas pasangannya.

Caranya dengan sengaja merendahkan pasangan dengan tindakan yang tidak disetujui.

Riset Alexandra Brodsky juga menyebutkan, orang yang mempraktikkan tindakan stealthing mengakarkan tindakan itu dalam kebencian terhadap wanita.

Mereka pun melakukannya sebagai bentuk supremasi seksual laki-laki.

Baca juga: Kondom Beraroma Berpotensi Ganggu Kadar pH Vagina

"Sementara orang dapat membayangkan berbagai motivasi untuk 'stealthing', tapi diskusi online menunjukkan pelaku dan pembela perbuatan ini menyebutnya sebagai naluri alami pria, dan hak alami pria,” demikian bunyi hasil penelitian tersebut.

Cara melindungi diri dari stealthing

Stealthing sarat dengan sifat sembunyi-sembunyi yang menipu dan memaksa sehingga kerap sulit dihindari.

Namun, kita bisa mencegahnya dengan memastikan hubungan yang dijalani benar-benar konsensual.

"Sebelum melakukan hubungan seksual, pastikan untuk mengungkapkan batasan, termasuk kewajiban menggunakan kondom" kata Hall.

Perempuan juga disarankan membawa kondom untuk mencegah ada kerusakan dan memastikannya terpasang ketika berhubungan seksual.

Selain itu, ejakulasi di luar tubuh juga bisa menjadi cara ampuh untuk mencegah risiko stealthing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com