4 Kesalahan Mengaplikasikan Masker Wajah, Apa Saja?

KOMPAS.com - Kita pasti pernah mengoleskan masker dan membiarkannya selama 30 menit. Lalu menggosoknya dengan keras memakai sabun dan air selama 20 menit untuk menghilangkan masker yang mengeras.

Itu hanyalah salah satu dari beberapa kesalahan yang mungkin kita lakukan saat mengaplikasikan masker di wajah.

Jika kita tidak melihat hasilnya seperti wajah yang bersinar setelah memakai masker, mungkin sudah waktunya untuk mencari tahu kesalahan yang tanpa disadari telah kita lakukan.

Untuk mengetahuinya lebih lanjut, para ahli pun membagikan empat kesalahan dalam mengaplikasikan masker di wajah yang paling sering dilakukan oleh orang-orang, seperti yang dilansir dari laman Real Simple berikut ini.

Baca juga: Jangan Kaget, Masker Wajah ini Bisa Dimakan

1. Membiarkan masker menempel terlalu lama

Waktu pengaplikasian masker yang disarankan biasanya antara 10-30 menit. Petunjuk ini juga ditulis daam kemasan. Tetapi, kita juga sering kali lupa dan membiarkan masker menempel lebih lama di wajah kita.

Meskipun relatif aman untuk membiarkan sheet mask menghidrasi terlalu lama, namun ini sebenarnya dapat menyebabkan efek pembalikan, di mana sheet mask justru menyerap kembali kelembaban dari kulit.

Di sisi lain, masker pembersih atau masker eksfoliasi dapat memiliki efek yang lebih negatif.

"Masker pembersih mungkin memiliki surfaktan yang menghilangkan minyak dari kulit dan penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan dermatitis iritan, di mana kulit menjadi merah dan terbakar," kata  dokter spesialis kulit bersertifikat di New York City, Dr Dan Belkin, MD.

"Sementara itu, masker pengelupasan akan menggunakan bahan aktif seperti asam glikolat, yang dapat terus menjadi lebih dalam saat menempel di kulit, yang mengarah ke respons pengelupasan," sambung dia.

Apabila saat mencuci atau melepas masker  kita melihat bahwa kulit berubah menjadi merah muda seperti terbakar, itu tanda kita telah membiarkannya terlalu lama dan menimbulkan reaksi iritasi.

"Jika ini terjadi, cuci muka dengan air hangat, hentikan semua bahan aktif lainnya sampai hilang, gunakan krim yang menenangkan, dan hindari terlalu banyak paparan sinar matahari," saran Belkin.

Baca juga: Beda Manfaat Masker Cokelat dan Masker Buah untuk Wajah

Shutterstock Ilustrasi pemakaian sheet mask.

2. Tidak membersihkan kulit wajah sebelumnya

Belkin menjelaskan, jika kita memiliki penumpukan minyak, sisa makeup, tabir surya, atau produk lain pada kulit, itu dapat menghalangi skincare atau masker bisa diserap dengan maksimal. Jadi, gunakan masker dalam kondisi kulit yang sudah bersih.

Baca juga: 5 Tips Sederhana untuk Membuat Kulit Halus dan Sehat

3. Memakai masker yang tidak tepat untuk jenis kulit

"Sheet mask dengan bahan yang menghidrasi seperti gliserin atau asam hialuronat adalah pilihan yang lebih aman," terang dokter spesialis kulit bersertifikat di New York City, Dr Paul Jarrod Frank, MD.

"Tetapi, sering kali masker itu dibuat dengan paraben, ftalat, dan bahan-bahan lainnya dapat mengiritasi kulit," lanjut dia.

Masker peel-off atau sheet mask biasanya akan membuat wajah kita menjadi kering jika dibiarkan terlalu lama.

Kemudian, clay mask atau masker berbahan dasar tanah liat berpotensi membuat wajah kita menjadi iritasi, serta menyebabkan reaksi pengelupasan yang tidak terduga jika dibiarkan terlalu lama.

Pada dasarnya, jika kita memiliki kulit sensitif, hindari masker yang lebih agresif yang dapat menyebabkan iritasi.

Baca juga: Cara Mencegah Iritasi Kulit Saat Memakai Masker Wajah

4. Tidak melembabkan wajah setelah pakai masker

Yang harus diingat adalah bahwa masker wajah tidak menggantikan pelembab.

"Kebanyakan masker wajah menghidrasi kulit dengan air dan pelembab tipe humektan yang menarik air, misalnya, gliserin dan asam hialuronat," kata Belkin.

"Namun, untuk mengunci hidrasi ini, kita tetap harus menggunakan pelembab dengan beberapa bahan penghalang seperti minyak atau lilin untuk mencegah penguapan, serta pengeringan wajah," imbuh dia.